7 Jeruk Keprok Unggul

0
29
jeruk keprok

Selain apel, jeruk keprok paling banyak dijumpai dan dikonsumsi di tanahair. Data impor buah saban tahun memperlihatkan, jeruk ajek di posisi kedua buah impor (30%) di bawah apel (50%). Itu menunjukkan, kebutuhan jeruk besar. Faktanya, 90% jeruk impor tersebut adalah jeruk mandarin alias jeruk keprok.

Bumi pertiwi setidaknya memiliki 18 jeruk keprok unggul yang diakui nasional. Sayang, pengembangan jeruk keprok lokal tersebut tersendat-sendat. Padahal, potensi jeruk keprok lokal untuk menggantikan jeruk mandarin sangat besar. Soal warna buah hingga rasa, jeruk keprok lokal cukup unggul.

Tengok saja jeruk keprok batu 55, madura, tejakula, terigas, dan soe. Jeruk keprok soe dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) bahkan begitu menggoda dengan warna kulit buah jingga mengkilap dan seragam. Jauh lebih menarik ketimbang jeruk impor. Rasanya? Manis dan segar.

Kunci sukses agribisnis jeruk keprok lokal terletak pada kemampuan produksi buah berkualitas seragam dan kontinu. Pasar? Selama kedua syarat itu tercapai, pasar siap menyerap. Saat ini jeruk keprok garut dan batu 55 mulai banyak dikebunkan.

Harga jeruk keprok lokal mencapai 2-3 kali lipat dibandingkan jeruk siam. Saat ini harga jeruk keprok di tingkat pekebun mencapai Rp12.000-Rp15.000 per kg, bahkan saat pasokan menurun, harga meroket hingga Rp22.000-Rp25.000 per kg.

jeruk keprok jeruk keprok jeruk keprok jeruk keprok

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here