Dendrobium violaceoflavens alias si anggrek besi milik Luky Manuputty dari Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) cabang Papua itu sungguh elok. Daunnya lonjong dan bercorak bunga hijau muda bercampur putih salju dengan lidah ungu.
Meski demikian, keistimewaan anggrek yang ditemukan Luky di Kabupaten Sarmi, Papua itu terletak pada sosok yang mungil, setinggi sekitar 75 cm. Sejatinya, sang anggrek spesies tersebut tumbuh tinggi hingga 2 meter.
Meski mungil, anggrek besi yang menyabet gelar juara pertama pada kontes anggrek di Pusat Pengujian Mutu dan Promosi Hasil Pertanian (PPMPHP) di Klender, Jakarta Timur pada 2015 tersebut disesaki bunga yang mekar berbarengan.
Pada setiap tangkai bisa dijumpai 7-10 kuntum bunga. Sebab tergolong sulit dijumpai, anggrek besi mungil yang memiliki sedikit aroma harum itu bernilai hingga jutaan rupiah.