Puyuh Besar Pakai Lampu Hijau Biru

0
111

burung-puyuh

Burung puyuh disukai untuk diternak karena memiliki beberapa keunggulan seperti berukuran tubuh kecil sehingga tidak perlu kandang luas, cepat tumbuh dan matang kelamin, serta memiliki produktivitas telur relatif tinggi.

Meski begitu sampai saat ini upaya untuk menggenjot produktivitas Coturnix coturnix itu terus dilakukan. Salah satu memakai cahaya lampu di dalam kandang.

Sejatinya, cahaya lampu merupakan faktor eksternal dalam budidaya burung puyuh, tapi kehadirannya dianggap vital lantaran aneka peran penting antara lain sebagai penghangat, penerangan, dan berpengaruh terhadap produksi.

Berbagai riset memperlihatkan pemakaian cahaya yang pas di dalam kandang mampu meningkatkan produksi telur hingga 75%. Pemberian cahaya selama 14-16 jam per hari bahkan menjaga kesuburan puyuh betina selain mempengaruhi kecepatan tumbuhnya.

Cahaya lampu seperti apa? Secara umum berbagai penelitian di unggas memperlihatkan cahaya biru membuat unggas jauh lebih tenang dan mengurangi stres. Cahaya lain seperti merah dapat mencegah kanibalisme, memacu pertumbuhan bulu sayap, dan memacu birahi, serta cahaya hijau dapat menstimulasi pertumbuhan.

Riset Kasiyati dari Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Hewan Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro di Semarang, Jawa Tengah, menyimpulkan cahaya tunggal hijau dan biru terbukti membuat puyuh tumbuh optimal. Penelitian itu menguji 240 DOQ betina (Day Old Quail) berumur 4-10 pekan. Selama 6 minggu burung-burung puyuh itu diberi cahaya hijau dan biru lampu LED (Light Emitting Diode) yang masing-masing memperoleh perlakuan cahaya dengan kekuatan 15 lux dan 25 lux.

Khusus puyuh tanpa cahaya berwarna sebagai kontrol diberi lampu bohlam pijar kekuningan berdaya 15 watt dan 25 watt. Posisi lampu di kandang itu disusun secara seri dan digantung di bagian atas di sisi dalam kandang. Rangkaian lampu itu dilengkapi adaptor untuk mengatur voltase, pengatur waktu (timer), dan stabilisator.

Hasilnya? Riset itu memperlihatkan puyuh yang menerima paparan cahaya hijau dan biru memiliki bobot tubuh, bobot muskuli pektoralis (otot dada), dan panjang tulang tibia (tulang kering) lebih tinggi ketimbang kontrol. Paparan lampu bercahaya hijau pada puyuh berumur 9 minggu bahkan masih mampu merangsang pertambahan panjang tubuh.

Pemberian cahaya hijau dan biru juga menunjukkan hasil konversi pakan lebih kecil dengan tingkat aktivitas lebih rendah. Rendahnya aktivitas itu menyebabkan puyuh sedikit bergerak sehingga pakan yang dikonsumsi tidak terbuang melalui energi sehingga pembentukan daging puyuh lebih cepat.

Bagaimana cahaya merah? Riset Eka Novianti dan kawan dari Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur pada 2013 di peternak puyuh di Desa Ampeldento, Karangploso, Malang, memperlihatkan lampu berwarna merah mendorong konsumsi puyuh paling besar mencapai 22,58-24,12 gram/ekor/hari. Warna lain seperti kuning, biru, dan hijau masing-masing mendorong konsumsi puyuh rata-rata sebesar 22,92 gram/ekor/hari, 22,55 gram/ekor/hari, dan 2.18 gram/ekor/hari.

Meski konsumsi pakan lebih besar, tetapi puyuh yang mendapat cahaya merah bobot tubuhnya masih di bawah puyuh yang terpapar cahaya biru, misalnya. Khusus cahaya hijau ternyata tidak disarankan dipakai bila peternak berupaya meningkatkan produksi telur puyuh. Cahaya lampu bohlam pijar kekuningan lebih ampuh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here