Umar Pahlevi di Bogor, Jawa Barat memang penggemar tanaman buah dalam pot alias tabulampot. Salah satu jenis favoritnya adalah jambu sukun alias jambu tanpa biji.
Sayang, jambu sukun sulit berbuah meski tergolong rajin berbunga. “Bunganya gampang sekali rontok,” ujar pria 35 tahun yang menanam jambu sukun memakai kantong tanam.
Biang kerok jambu sukun sulit berbuah lantaran ia memiliki kromosomnya triploid (3n) seperti semangka tanpa biji, tidak berkromosom normal-diploid (2n).
Lantas cara merangsangnya berbuah? Berikan pupuk mengandung unsur magnesium (Mg) yang diimbangi pemberian pupuk majemuk NPK dengan kadar P dan K lebih tinggi dibandingan N. Pemberian itu dikombinasi pula dengan penyemprotan hormon giberelin.
Hormon giberelin dapat mencegah kerontokan. Pun kalsium yang meminimalisir terbentuknya sekat akibat munculnya jaringan gabus antara buah dan ranting yang memicu buah rontok.
Magnesium? Unsur ini akan membuat fotosintesis tanaman berlangsung lebih maksimal sehingga tanaman memiliki kecukupan energi untuk mempertahankan bunga dan buah dari kerontokan.