Daun dan buah mengkudu Morinda citrifolia dahulu cuma sebatas lalapan khas masyarakat Sunda di Jawa Barat.
Adalah Prof Dr Sumali Wiryowidagdo Apt, ahli farmakologi dan guru besar dari Universitas Indonesia (UI) menguak khasiat penting mengkudu. Buah pace (sebutan di Jawa Barat) itu terbukti multikhasiat.
Menurut Sumali, mengkudu berkhasiat antihipertensi, antistroke, antibakteri, antikanker, dan antioksidan. Mengkudu juga mengatur suasana hati, mengurangi rasa sakit, membantu siklus reproduksi sel telur, mengontrol rasa lapar, dan meningkatkan stamina dan vitalitas. Wajar dengan seabrek khasiat itu mengkudu hingga saat ini menjadi menjadi primadona suplemen.
Daging buah mengkudu penuh biji berwarna merah kecokelatan. Buah yang keras dan belum berwarna kuning cocok dibuat jus. Saat itu mengkudu kaya zat gizi seperti xeronine dan proxeronine.
Proxeronine berfungsi meningkatkan kadar xeronine yang menormalkan protein sel abnormal dalam tubuh. Senyawa lainnya, scopoletin berfungsi sebagai antiradang, antialergi, antidiabetes, dan memperlebar pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah tinggi.
Zat antibakteri, antrakuinon, acubin, asperuloside, dan alizarin terbukti membunuh bakteri penyebab infeksi seperti staphylococcus, shigella, dan salmonella.
Beberapa jenis asam seperti asam askorbat merupakan antioksidan kuat, asam kaproat, dan asam kaprik penyebab bau busuk pada mengkudu sangat bermanfaat sebagai antibiotik alami dan penyeimbang pH tubuh.
Coba untuk rutin meminum setengah hingga satu gelas per hari, dan lihat hasilnya sebulan kemudian. Wicaksono di Cipayung, Jakarta Timur yang rutin minum jus mengkudu, tetap bugar walau usia mencapai 75 tahun. Semua berkat mengkudu.
