Kunyit Obat Antipikun

Kunyit sohor sebagai tanaman obat berkhasiat antibakteri. Padahal ia juga bisa berkhasiat sebagai obat antipikun. Itu riset ahli gerontologi atau ilmu yang mempelajari penuaan pada manusia, Tze Pin Ng dari Universitas Nasional Singapura.

Riset Tze Ping Ng membuktikan, senyawa kurkumin pada Curcuma longa itu berperan mencegah pikun. Responden yang mengonsumsi rempah kunyit sebagai campuran bumbu pada aneka masakan, memiliki penalaran lebih baik dari responden yang menyantap aneka masakan tanpa rempah kunyit.

Bagaimana cara kerja kurkumin di otak? Kurkumin dengan gugus diferuloylmethane itu mengurangi kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh unsur logam pada otak seperti aluminium (Al) dan besi (Fe). Kedua unsur itu masuk melalui makanan atau minuman.

Riset memakai hewan uji itu juga menguak bila kurkumin mampu melindungi sel otak (neuron) dari stres oksidatif serta meningkatkan retensi memori dan memperlambat proses penuaan otak, efek meningkatnya aktivitas kolin asetiltransferase. Hal itu menjadi kabar gembira bagi penderita alzheimer. Penyakit degeneratif itu bisa dihambat oleh senyawa kurkumin.

Salah satu kesimpulan riset itu menyebutkan, bahwa lansia yang rutin mengonsumsi kunyit bisa mempertahankan kemampuan daya pikir yang berpengaruh pada mentalitas dibandingkan lansia yang tidak mengonsumsi. Kondisi itu tercipta karena kurkumin mengurangi penumpukan amiloid di otak.

Selain itu, kurkumin dapat menghambat pembentukan sel tumor otak. Sifat antikanker itu bekerja memblok perkembangan sel kanker di berbagai jaringan perifer. Riset Tze Ping Ng juga menjelaskan, bila kurkumin mendorong peningkatan aliran darah ke otak. Jadi, bila ingin menjaga otak, pastikan rajin mengonsumsi kunyit.