Saman, pehobi tabulampot di Jakarta Selatan kini mengandalkan penggunaan pupuk daun sebagai salah satu kunci sukses membuahkan tabulampot. Biasanya pupuk diberikan ke media.
Namun sejak setahun lalu ia merubah taktik cara pemberian pupuk pada tabulampotnya. Menurut Saman, pemakaian pupuk daun memotong proses penyerapan hara karena pengiriman dari akar dipotong langsung ke daun sehingga lebih cepat.
Dampaknya, pengaruh pupuk pada tanaman cepat terlihat. Bila tabulampot disemprot pupuk dengan kandungan N tinggi, tunas-tunas baru muncul dalam hitungan minggu. Bila disemprot pupuk ber-P tinggi, cepat berbuah. Proses penyembuhan singkat kata penggunaan pupuk daun membantu mengurangi kerja akar dalam menyerap unsur hara.
Saman menuturkan pemakaian pupuk daun yang dilakukannya menggunakan beberapa merek secara bergantian. Itu karena kebutuhan hara tanaman terutama unsur sulit diukur. Dengan penggunaan berbagai merek, diharapkan kebutuhan itu terpenuhi. Saman saat ini menggunakan antara lain Hyponex, Growmore, Vitabloom, dan Dekastar.
Frekuensi penyemprotan pupuk daun tersebut 7-10 hari sekali dengan dosis sesuai tertera pada label. Pada masa pertumbuhan vegetatif pilih pupuk dengan kandungan N tinggi.
Menjelang berbuah ganti dengan yang ber-P tinggi. Pupuk disemprotkan ke seluruh bagian tanaman, terutama bagian belakang daun karena di sana letak stomata. Sisanya disiramkan ke media. Menurut Saman pemberian pupuk lewat akar tetap diperlukan. Saman membenamkan pula pupuk kandang sapi atau kambing saat baru tanam dan diulangi setiap 6 bulan. Dengan begitu seluruh tabulampot milik Saman saat ini sehat dan rajin berbuah.