Sejumlah kendala pada budidaya gurami bisa diatasi.
1. Salah satu kendala pembesaran gurami pada kolam payau seperti di Indramayu, Jawa Barat, adalah meningkatnya salinitas atau kadar garam pada musim kemarau. Saat itu kadar garam air mencapai 10 ppt; normal 5 ppt.
Kondisi tersebut memicu kematian gurami hingga di atas 10%. Cara mengatasinya, menanam eceng gondok Eichhornia crassipes di kolam. Upaya ini terbukti efektif menekan tingkat kematian gurami pada musim kemarau di bawah 5%.
2. Kehadiran keong dan siput sebelum masa budidaya gurami tidak sukai peternak. Keong dan siput dapat menjadi inang penyakit gurami. Upaya mengatasinya, memakai daun ketapang Terminalia cattapa yang selama ini dipakai untuk menstabilkan pH air pada ternak cupang. Caranya daun ketapang kering ditumbuk dan disebar di dasar kolam. Untuk 10 kg daun ketapang dapat dipakai pada kolam seluas 250 m2.
3. Penyakit white spot menjadi momok peternak gurami. Cara mengatasinya, memanfaatkan cacahan ranting pohon kamboja Plumeria sp yang banyak mengandung getah. Untuk kolam seluas 100 m2 bisa ditebar sekitar 5 kg cacahan ranting kamboja.
Saat pemberian cacahan ranting itu, kurangi 10-20% air kolam. Perlakuan cukup berlangsung setengah hari atau setelah air terlihat kebiruan karena getah. Untuk menghilangkan getah dari kolam, kolam tak perlu dikuras, tapi cukup memperbesar aliran arus masuk ke kolam untuk mendorong air mengandung getah tersebut terbuang dari kolam melalui saluran pembuangan.