Musim hujan identik dengan masalah penyakit karena penurunan daya tahan tubuh. Gejala penurunan daya tahan tubuh tersebut antara lain serangan flu dan batuk yang acapkali disertai demam, sakit kepala diikuti pegal dan linu.
Selain obat kimia yang selama ini mujarab mengatasi gangguan kesehatan tersebut, terdapat herbal mujarab dengan kelebihan tidak menimbulkan efek samping di tubuh seperti obat kimia.
Herbal tersebut memiliki kemampuan sebagai imunomodulator yang dapat meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh terhadap penyakit. Dengan daya tahan tubuh yang prima, tubuh lebih optimal menghadapi virus, bakteri, dan mikroba lain yang menyebabkan penurunan kondisi tubuh.
Berikut 5 herbal pilihan sebagai pelindung tubuh di musim hujan.
1. Temulawak. Temulawak merupakan tanaman obat rumpun berbatang semu. Indonesia dan Malaysia merupakan habitat asli temulawak sebelum kini menyebar sampai ke India, Jepang, Korea, bahkan Amerika Serikat.
Temulawak memiliki zat aktif kurkumin, kurkuminoid, p-toluilmetilkarbinol, seskuiterpen d-kamper, mineral, minyak asiri, serta minyak lemak. Temulawak juga mengandung karbohidrat, protein, mineral seperti Kalium (K), Natrium (Na), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Kadmium. Bagian berkhasiat temulawak adalah rimpang.
2. Meniran. Meniran mengandung zat aktif filantin, hipofilantin, dan kalium (K). Meniran mempunyai efek terhadap respon imun nonspesifik, yaitu peningkatan fagositosis dan kemotaksis makrofag dan kemotaksis neutrofil. Sedangkan terhadap respon imun spesifik, ekstrak tumbuhan itu, meningkatkan proliferasi sel limfosit T dan imunitas humoral.
Kemampuan tersebut penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hasil uji klinis di beberapa rumah sakit besar di Indonesia, membuktikan bila meniran mampu bekerja meningkatkan daya tahan tubuh sehingga pabrik farmasi kini meluncurkan produk kesehatan berbahan baku meniran.
3. Sambiloto. Sambiloto berasa pahit, dingin, dengan kandungan kimia: daun dan percabangan mengandung laktone, neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Terdapat juga flavonoid, alkane, keton, aldehid, dan mineral kalium (K).
Dengan sejumlah zat kimia tersebut, sambiloto mampu melindungi tubuh dari serangan virus penyebab flu. Sebuah perusahaan obat di Amerika Serikat mematenkan tanaman tersebut sebagai obat antiHIV.
4. Kunyit. Kunyit merupakan tumbuhan rimpang yang banyak dimanfaatkan untuk keperluan bumbu dapur, tetapi juga berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Kandungan utama kunyit adalah kurkumin yang memberi efek warna kuning dan minyak asiri. Kandungan lain, tumeron serta zingiberen yang berfungsi sebagai antibakteri, antioksidan, antimikroba, dan antiinflamasi atau antiradang.
5. Bawang dayak. Bawang dayak alias bawang berlian mampu juga meningkatkan daya tahan tubuh. Penduduk lokal di Pulau Kalimantan menggunakan umbi tanaman ini sebagai obat tradisional.
Bawang dayak mengandung senyawa naphtoquinonens dan turunan seperti elecanacine, eleutherine, eleutherol, eleuthernone. Naphtoquinones dikenal sebagai antimikroba, antifungi, dan antiparasitik. Selain itu, naphtoquinones pada bawang dayak memiliki bioaktivitas sebagai antikanker dan antioksidan.