“Bebeja.com, bagaimana cara menanam rimpang obat?” ujar Setyowati di Kulonprogo, Yogyakarta.
Setyowati bermaksud menanam aneka rimpang obat seperti tanaman temukunci dan temulawak yang berkhasiat kesehatan di salah satu pojok kebun seluas 500 m2.
Rimpang paling pas ditanam pada awal musim penghujan. Di awal penanaman, rimpang butuh air cukup banyak. Kondisi penanaman pada awal musim penghujan juga memberi keuntungan lain: perawatan lebih mudah karena tidak perlu menyiram saban hari. Berikut cara menanam rimpang obat.
1. Pilih rimpang sehat dan berukuran besar. Rimpang berukuran besar rata-rata berukuran 4-6 cm. Pastikan rimpang bebas dari luka maupun bagian yang membusuk.
2. Gemburkan tanah memakai cangkul kira-kira sedalam 10-15 cm. Pastikan bebatuan atau gumpalan tanah yang mengeras disingkirkan.
3. Buat lubang tanam berjarak 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm dengan garis tengah lubang sekitar 15 cm dan berkedalaman 10-12 cm.
4. Pada lubang tanam tersebut, benamkan pupuk kandang dari kotoran sapi, kambing, kerbau, atau ayam, tergantung ketersediaan pupuk di lokasi. Volume pupuk kandang per lubang tanam sekitar 2-3 gelas gelas minuman mineral. Timbun dengan tanah lantas diamkan selama sepekan.
5. Gali lubang tanam tadi, lalu benamkan rimpang. Untuk luasan 100 m2 setidaknya perlu sekitar 10 kg rimpang.
6. Lakukan penyiangan gulma setiap pekan secara manual. Serangan hama umumnya ulat yang memakan daun muda dan dewasa. Untuk mengatasinya, cukup membuang ulat serta bagian tanaman yang berlubang karena serangan hama.
Serangan penyakit biasanya layu bakteri akibat Pseudomonas solanacearum. Bila terpapar penyakit itu, cabut tanaman dan sulam bekas lubang dengan rimpang baru. Musnahkan segera tanaman yang terkena penyakit dengan cara membakarnya supaya tidak menular pada tanaman lain.
7. Berikan pupuk kandang pada bulan ke-4 dan bulan ke 7. Dosis pemberian sama seperti pada awal penanaman.
8. Rimpang biasanya dipanen setelah 9 bulan. Saat panen, bongkar tanah hati-hati serta tampung setiap rimpang memakai wadah sebelum lebih lanjut dibersihkan dari tanah.
9. Limbah dedaunan rimpang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Caranya, benamkan ke dalam tanah saat pengolahan tanah untuk penanaman selanjutnya.
Sangat bermanfaat.
Semoga Anda bisa berkebun pula. Salam bebeja