“Bagaimana cara bukanya sih?” ujar Laras setengah bertanya pada sang ibu. Mahasiswi Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur itu sudah berkutat hampir 5 menit untuk mengupas kulit (tempurung) buah macadamia, tapi nihil.
Walhasil kulit buah macadamia itu terbuka setelah sang ibu memukulnya memakai palu. “Kulitnya keras sekali, tapi rasa buahnya enak sekali,” kata perempuan 21 tahun itu sumringah.
Buah macadamia seharga Rp60.000 yang disantap Laras itu merupakan panen dari pohon-pohon macadamia yang ditanam pihak pengelola, Perkebunan PTPN XII, di Objek Wisata Kebun Teh Wonosari di Lawang, Malang. Buah bulat macadamia dengan diameter 3 cm, berdaging putih kekuningan dan gurih itu bahkan sudah diekspor ke mancanegara.
Kebun Teh Wonosari seluas 370 hektar memang daya tarik utama bagi wisatawan yang datang. Selain dapat berjalan-jalan di antara tanaman teh Camellia sinensis itu, wisatawan dapat pula ikut merasakan sensasi memetik teh bersama pemetik teh sungguhan.
Tidak hanya itu wisatawan seperti Laras dapat pula bersepeda di jalan antara hutan dan kebun teh. Bila beruntung, wisatawan dapat berjumpa dengan aneka burung seperti kutilang Pynonotus aurigaster, tekukur Streptopelia chinensis, dan ayam hutan Gallus gallus.
Tempat yang tidak boleh terlewatkan saat berajangsana ke Kebun Teh Wonosari itu adalah Tea House. Di sana wisatawan tidak hanya dapat menyeruput teh, tetapi juga dapat melihat langsung proses meracik teh secara tradisional, bahkan menyeduh hasil racikan itu. Hmmm amboi…
