Lima belas buah naga merah yang dipajang Asroful Uswatun dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada 12th Agrinex Expo 2018 sepintas sama seperti umumnya buah naga merah.
Meski begitu, ia mempunyai keunggulan: supermanis. Kadar kemanisan mencapai 18-19 derajat briks. Kadar kemanisan buah naga merah rata-rata 13-15 derajat briks.
Kunci mendongkrak kadar kemanisan buah naga merah hasil seleksi itu menurut Asroful lantaran ia melakukan pemupukan berbeda. Lazimnya setiap tiang yang berisi 4 tanaman diberi pupuk 10 kg/tiang saban 3 bulan. Namun pemilik Mitra Tani Unggul itu mengubah dengan membenamkan 20 kg pupuk/tiang setiap 1,5 bulan.
Pupuk yang diberikan merupakan kombinasi pupuk kandang sapi atau kambing, sekam bakar, dan cocopeat dengan perbandingan 1:1:1. “Hasilnya buah naga merah menjadi sangat manis,” kata Asroful yang mengelola kebun seluas 3 hektar serta menjalin mitra bersama sejumlah pekebun buah naga di desanya.
Penghilangan salah satu bahan pupuk itu menurut Asroful memberikan efek signifikan terhadap kadar kemanisan buah, terutama cocopeat. “Tanpa cocopeat, rasa manisnya sangat jauh berkurang,” katanya. Pada melon hidroponik, penanaman memakai substrat arang sekam dan cocopeat juga memberikan kadar kemanisan tinggi pada buah.
Unsur kalium yang tinggi pada cocopeat yang membikin buah itu menjadi lebih manis. Selain diperlukan saat pembungaan dan pembuahan, sejumlah riset memperlihatkan kemampuan unsur kalium dalam mempengaruhi citarasa buah.