Tengok keindahan laut di Batutiga, Tepekong, Bali. Di kedalaman 20 meter, pesona beragam terumbu karang bercorak warna-warni seperti karang tanduk hijau, karang jahe, dan karang pencakap merah akan menohok mata.
Belum lagi liukan koral lunak seperti Xenia sp dan Dendronephytha sp akibat terpaan arus. Semua tampak begitu mempesona. Dengan menata, keindahan itu dapat dipindahkan ke akuarium laut.
Menata terumbu karang dalam akuarium laut bak pelukis saat mulai menggoreskan cat di kanvas. Ketika itu, segala inspirasi di benak ditumpahkan hingga lahir sebuah karya seni indah. Berikut cara menata akuarium laut.
1. Semua terumbu karang perlu sinar matahari untuk fotosintesis. Di akuarium laut, terumbu karang perlu ditata dari tengah hingga ke dekat permukaan air. Penataan itu selain membuat jumlah terumbu karang bisa ditaruh lebih banyak, juga akan memperoleh cahaya lampu lebih merata untuk fontosintesis.
2. Bagian dasar akuarium dapat diberi pasir dan setumpuk karang palsu dari bahan semen, pasir, dan kapur. Tinggi tumpukan bisa mencapai 1/4 tinggi dari dasar akuarium. Setelah itu terumbu karang seperti karang tanduk hijau, karang jahe, dan karang pencakap merah dapat disusun. Namun, sisakan tempat lapang di depan akuarium agar ikan mudah dilihat.
3. Selama ini arus sedang paling banyak diaplikasikan dalam akuarium laut karena mirip dengan kondisi sebenarnya. Jenis terumbu seperti pagoda Turbinaria sp dan babut Euphyllia divisa menyukai arus seperti ini.
4. Sebagian spesies terumbu karang diketahui bersifat predator. Jenis-jenis ini umumnya berwarna cemerlang, merah, kuning, dan jingga seperti seroja merah Dendronephthya sp, akar bahar Gorgorian, dan polip matahari Tubastrea sp.
Mereka biasanya ditaruh ditempat berarus sedang agar mudah menjerat plankton sebagai sumber pakan untuk hidup. Untuk pemula, jenis-jenis tersebut sebaiknya tidak dipilih saat membuat akuarium laut lantaran mereka agak sulit perawatannya.