Dua sapi peranakan ongole (PO) milik Eko di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, terlihat kurus. Ayah 2 anak itu menduga sapinya mengidap penyakit cacingan alias helminthiasis. Helminthiasis merupakan infeksi atau peradangan cacing pada tubuh sapi yang menyebabkan produktivitas menurun.
Helminthiasi, terutama golongan cacing nematoda, dominan menyerang sapi. Cacing-cacing itu menginfeksi saluran pencernaan. Sejatinya, cacing-cacing itu juga menyerang kerbau, kambing, domba, kuda, babi, serta mamalia lain. Efeknya, produksi ternak melorot, mulai dari bobot tubuh, produksi susu, pertumbuhan, serta daya tahan tubuh terutama pada ternak muda.
Cacing-cacing itu masuk melalui pakan hijauan yang terdapat telur cacing. Telur-telur tersebut lantas menetas dan berkembang di saluran pencernaan. Cacing-cacing itu juga mengisap darah di usus halus serta lambung sapi yang memicu iritasi serta kerusakan mukosa usus. Walhasil, penyerapan nutrisi dan pencernaan terganggu sehingga ternak menjadi kurus.
Terdapat sekitar 14 spesies cacing nematoda di saluran pencernaan sapi. Mereka antara lain Haemonchus placei, Ostertagia ostertagi, Trichostrongylus axei, Nematodirus helvetianus, serta Trichuris discolor. Secara kasat mata, fisik ternak cacingan akan terlihat kurus, berbulu kusam, nafsu makan rendah, serta mudah diare pada musim hujan.
Pemakaian obat cacing ternak penting agar cacing itu mati dan sapi sehat. Pun upaya memisahkan ternak muda serta dewasa. Harap mafhum, ternak muda lebih rentan terinfeksi cacing. Faktor kebersihan kandang perlu dijaga, selain asupan pakan bergizi serta pemeriksaan rutin kesehatan ternak.
Obat cacing golongan benzimidazol populer dipakai di tanahair. Namun pemakaian berlebihan rupanya memicu resistensi. Hal itu acapkali dilaporkan peternak. Alternatif lain, memakai albendazole. Albendazole merupakan derivat benzimidazol. Obat itu akan berikatan dengan betatubulin parasit sehingga menghambat polimerisasi mikrotubulus serta memblok pengambilan glukosa oleh larva (larvicid) dan cacing dewasa. Singkat kata, larva dan cacing dewasa pun kekurangan energi lalu mati.
Derajat infeksi cacing nematoda bisa diketahui melalui pengambilan sampel kotoran ternak. Infeksi cacing itu disebut ringan bila dijumpai jumlah telur cacing 1-499 butir/gram. Infeksi sedang bila jumlah 500-5.000 butir/gram, serta infeksi berat andaikan setiap gram feses ternak tersebut mengandung di atas 5.000 butir.