Ali Zum Mashar Berburu Mikrob Ekstrim

4
70
ali zum mashar

Salah satu sudut Kota Janabiya di Bahrain yang semula hamparan pasir kini tampak hijau oleh berbagai tanaman. Siapa sangka kreator di balik pemandangan hijau itu adalah warga Indonesia, Ali Zum Mashar.

Ali memakai kombinasi beragam mikrob seperti rhizobium yang mengikat nitrogen di udara, Bacillus sp yang melarutkan fosfat serta Pseudomonas sp yang memproduksi fitohormon seperti auksin, giberelin, dan sitokinin. Kombinasi ketiganya ditambah mikrob lain itu yang bekerja menghijaukan gurun. Tak sekedar hijau, tanaman tumbuh bongsor.

Kunci sukses itu terletak pada kemampuan mikrob membenahi tanah. Kemampuan itu menurut peraih hak kekayaan intelektual luar biasa 2009 itu penting karena tanah subur akan membuat pertumbuhan bagus. Hal itu, juga berkaca dari pengalaman Ali melihat petani lokal yang justru terlalu banyak menabur pupuk tanpa memperhatikan kebutuhan tanaman dan kesuburan tanah.

Salah satu contoh adalah pemakaian pupuk Urea. Urea berlebihan di tanah membuat tanah sulit bernafas dan air sudah meresap. Pupuk lainnya seperti TSP dan fosfat membuat tanah masam sehingga tanaman rentan terserang penyakit dan menjadi kerdil oleh karena dinding sel tanaman menipis.

Mikrob unggul yang dipakai pemilik PT Alam Lestari Maju Indonesia itu dikumpulkan selama 10 tahun. Semua bermula pada 1998 saat Ali yang bekerja sebagai peneliti di Depnakertrans mendapat tugas menangani proyek lahan gambut sejuta hektar.

aplikasi pupuk hayatiLahan gambut banyak kandungan pirit, besi, mangan, serta alumunium. Untuk mengatasinya dibuatlah parit serta menebar 1 ton kapur per hektar untuk menetralisir tanah asam. Upaya itu belum sepenuhnya berhasil.

Jalan terang terbuka saat Ali datang ke Kalimantan Tengah dan menjumpai sejenis tanaman kacang-kacangan yang dapat tumbuh subur. Setelah diteliti, terdapat peran mikrob di akar tanaman yang mampu menetralisir kondisi masam di lahan.

Alumnus Fakultas Pertanian Jenderal Soedirman itu juga menemukan mikrob unggul lain di daerah tambang pasir di Kalimantan Tengah, tambang emas di Kalimantan Selatan, tanah mengandung alumunium di Padang Sumatera Barat, hingga ke Nabire, Papua Barat.

Total jenderal Ali mengkoleksi 18 mikrob unggul yang kemudian disatukan melalui serangkaian uji sehingga muncul produk akhir berupa kumpulan mikrob yang mampu memproduksi hara dan nutrisi lain melalui mekanisme bioperforasi.

Hasil produk itu saat ini sudah menyebar luas di lokal hingga mancanegara. Bahkan produk mikrob Ali mencetak rekor dari Museum Rekor Indonesia pada 2004 karena setelah diaplikasi mampu menghasilkan kedelai setinggi 3,8 meter dengan jumlah polong mencapai 2.800 butir.

4 COMMENTS

    • Mikrob itu saat ini sudah dikemas dalam bentuk produk bernama Bio P2000Z. Untuk informasi lebih lengkap memperoleh produk itu silakan menghubungi distributor di 021-23650877. Salam bebeja

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here