“Ini khas Kota Jambi,” ujar Mahmud menyorongkan sebuah alpukat yang tekstur kulit buahnya kasar, jauh dari mulus pada bebeja.com.
Meski terlihat tak elok, tapi jangan meremehkan citarasanya: manis legit dengan daging buah kuning tebal. Dialah alpukat pesako yang banyak ditanam di Kota Jambi, terutama di Kecamatan Kota Baru.
Alpukat pesako memang alpukat unggulan Kota jambi dan kini menjadi salah satu ikon pengembangan hortikultura, terutama tanaman buah.
Alpukat yang dirilis sebagai varietas unggul oleh Kementerian Pertanian berdasarkan surat No. 70/Kpts/SR.120/2/2007 itu mempunyai syarat buah mumpuni untuk ekspor: ukuran buah sedang, citarasa manis legit, dan daging buah kuning muda.
Seperti alpukat miki alias cipedak yang sohor ditanam di daerah dataran rendah, alpukat pesako juga berproduksi tinggi di lokasi dataran rendah sampai menengah hingga ketinggian 700 m dpl. Produktivitasnya mencapai 500-700 buah/pohon/tahun.
Alpukat yang tanaman induknya milik Moerdianto di Kelurahan Paal V, Kecamatan Kota Baru tersebut menurut Mahmud sangat disukai warga Jambi. “Sebab manisnya yang pas di lidah,” ujar pengepul buah itu. Kadar gula alpukat pesako mencapai 4,97%.
