Sekelompok pelajar tingkat 4 dari Aeronautical Engineering Universitas Delft di Belanda membuat drone khusus untuk greenhouse.
Pemakaian kendaraan tanpa awak itu digadang-gadang menjadi solusi bagi pekebun untuk mengantisipasi panen serta memantau serangan hama dan penyakit sehingga mengurangi risiko kerugian bagi pekebun.
Drone seharga 2.000 euro itu dirancang untuk dapat memantau seluruh tanaman dalam greenhouse, termasuk pengukuran leaf area index serta pengambilan gambar secara multispektral sehingga pekebun dapat segera mengetahui kondisi tanaman yang terserang hama dan penyakit.
Drone berbobot 1 kg itu juga dipersenjatai ECOntroler yang memindai kondisi mikro mulai dari intensitas cahaya, temperatur, kelembapan hingga kadar karbondioksida.
Drone yang dikendalikan oleh operator melalui remote control itu juga dilengkapi sistem navigasi mutakhir yang merupakan perpaduan GPS (Amerika Serikat) dan GLONAS (Rusia) dengan tingkat akurasi area deteksi pada tanaman hingga 1 cm persegi. Seluruh data akan disimpan dalam server sebelum dianalisa. Drone ini dapat disewa oleh pekebun dengan ongkos 15-20 euro per jam.