Asap Cair Sebagai Insektisida

0
21
asap cair

Asap cair dari tempurung kelapa ternyata mempunyai kemampuan sebagai insektisida alami untuk mengatasi hama. Asap cair diperoleh dari kondensasi asap tempurung kelapa melalui proses pirolisis. Pirolisis merupakan dekomposisi bahan mengandung karbon dari tumbuhan, hewan, dan bahan tambang pada suhu 400°C selama 4-7 jam dalam kondisi oksigen terbatas untuk menghasilkan produk padat, cair, serta gas.

Asap cair diketahui memiliki manfaat, terutama dalam industri pangan seperti memberikan aroma, tekstur, citarasa serta mengawetkan makanan. Kegunaan lain asap cair, yakni sebagai koagulan karet dan pengawet kayu.

Asap cair mengandung setidaknya 20 senyawa seperti asam organik, karbonil, dan fenol. Asam organik diketahui memiliki sifat sebagai fungisida, anticendawan, serta antibakteri. Senyawa fenol mempunyai sifat repelen atau menolak, sehingga hama serangga akan menyingkir saat mencium aroma fenol. Kombinasi senyawa-senyawa tersebut membuat asap cair efektif sebagai insektisida alami.

Sebagai contoh, senyawa asam organik asap cair mampu mematikan larva hama penggerek batang yang cukup ditakuti oleh pekebun dan pehobi tanaman buah. Kulit larva hama penggerek batang tersebut dapat rusak oleh senyawa asam asetat.

Aplikasi asap cair sebagai insektisida alami masih sedikit karena kendala ketersediaan asap cair. Dari hitungan ekonomi, pekebun justru lebih memilih insektisida kimia karena faktor kecepatan membunuh hama yang lebih kuat dibandingkan insektisida alami. Meski begitu, efek pemakaian jangka panjang insektisida kimia dapat merusak lingkungan. Berbeda dibandingkan insektisida alami dari asap cair yang ramah lingkungan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here