Atasi Getah Kuning Manggis

2
53
buah manggis

Getah kuning manggis acapkali dijumpai pada kulit dan daging buah manggis. Getah itu menyebabkan rasa buah menjadi pahit. Musabab getah kuning belum bisa diketahui secara pasti sehingga upaya pengendaliannya masih meraba-raba.

Dari beberapa riset diketahui getah kuning dijumpai di 2 lokasi yakni di kulit bagian luar alias pericarp dan kulit bagian dalam atau endocarp. Getah kuning di kulit dalam lebih merusak karena bila menempel pada daging buah sehingga menimbulkan rasa pahit.

Penelitian Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu) di Solok, Sumatera Barat memperlihatkan getah kuning pada pericarp dan endocarp tidak berkorelasi, sehingga disimpulkan penyebabnya berbeda.

Getah kuning di kulit luar manggis diduga terpicu oleh gangguan mekanis seperti tusukan, gigitan serangga, benturan, dan cara panen. Hal itu menyebabkan pembuluh getah di kulit luar pecah dan mengeluarkan getah kuning.

Getah kuning di kulit dalam terjadi karena gangguan fisiologis. Fakta dari gangguan fisiologis terlihat saat lingkungan tempat manggis itu tumbuh terjadi perubahan air tanah secara mendadak, terutama ketika fase generatif manggis. Bila manggis berbuah di musim kemarau lantas tiba-tiba hujan turun, dapat dipastikan banyak buah manggis terkena getah kuning.

Hal tersebut bisa terjadi karena pada saat kondisi kering, dinding sel buah mengerut karena kekurangan air. Berikutnya, hujan menyebabkan kondisi air tanah berlimpah sehingga akar manggis menyerap air dalam jumlah besar. Dampaknya dinding sel yang semula mengkerut pun mengembang lantas pecah dan mengeluarkan getah kuning.

Riset M Jawal Anwarudin Syah dan rekan dari Balitbu memperlihatkan perlakuan irigasi tetes dapat menekan munculnya getah kuning hingga 50%. Hal itu dilakukan di sentra manggis di Sumatera Barat di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Lima Puluh Kota.

Irigasi tetes yang dipakai berukuran besar. Penampung air berupa drum plastik berukuran 200 liter yang dihubungkan selang atau pipa PVC. Selang atau pipa dilubangi kecil memakai paku sebagai jalan untuk air menetes. Selanjutnya drum diletakkan di bawah pohon manggis yang berbuah. Selang diatur melingkari tajuk tanaman. Ujung selang dimasukkan ke dalam drum. Cara itu dapat dilakukan selama 3 bulan fase berbuah.

Dari penelitian selama 4 tahun itu disimpulkan bahwa sistem irigasi tetes tersebut mampu menekan munculnya getah kuning pada manggis. Kehadiran air yang kontinu tersebut membuat tekanan turgor pada tanaman stabil sehingga bisa meminimalisir dinding sel pecah. Dampaknya kemunculan getah kuning berkurang.

2 COMMENTS

  1. Dear Admin Bebeja.com, diharapkan setiap kali penampilan disertai foto, seperti peletakan drum tetesnya akan jauh lebih baik. bisakah? Sukses Selalu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here