Ayam Gaga Kabupaten Sidrap

0
101
ayam gaga

Pernah mendengar suara ayam tertawa terbahak-bahak? Itu suara khas ayam gaga alias ayam ketawa.

Ayam berperawakan mirip ayam kampung asal Kabupaten Sidrap di Sulawesi Selatan itu, dahulu hanya dipelihara dan berkembangbiak di lingkungan bangsawan Bugis sebagai simbol status sosial.

Ayam gaga alias ayam ketawa saat ini tengah menjadi tren di berbagai kota. Tidak hanya di Sulawesi, tapi meluas hingga di Pulau Jawa.

Tren itu tampak dari penyelenggaraan kontes ayam ketawa seperti di Semarang, Serang, Jakarta, dan Bandung. Pada lomba itu, durasi kokok dan jumlah suku kata setiap tipe ayam gaga menjadi penilaian juri kontes yang benar-benar mengandalkan ketajaman indera pendengar.

Berdasarkan suara, ayam gaga dibagi menjadi 2 tipe, yakni ayam gaga tipe slow dengan interval nada renggang dan irama lambat serta tipe dangdut dengan interval nada rapat, berirama cepat, dan memiliki durasi kokok panjang.

Panjang durasi kokok tersebut, dapat mencapai 30 detik, bahkan ada yang mampu mencapai durasi di atas 2 menit. Pada tipe slow, rata-rata ayam gaga berkokok sepanjang 3-4 detik.

Sosok ayam ketawa yang mirip ayam kampung itu dapat dibedakan berdasarkan warna bulu. Terdapat 6 warna bulu ayam gaga, yakni bulu bakka (warna dasar putih mengkilap dengan dihiasi warna hitam, jingga, merah, dan kaki hitam atau putih); lappung (warna dasar hitam); dan ceppaga (warna dasar hitam dengan dihiasi bulu hitam dan putih ditambah bentuk putih di tubuh sampai pangkal leher dan kaki hitam).

Warna bulu lain adalah koro (warna dasar hitam dihiasi hijau, putih, dan kuning mengkilat dan kaki kuning atau hitam); ijo buata (warna dasar hijau dihiasi merah, diselingi warna hitam di sayap dan kaki warna kuning); dan bori tase (warna dasar merah dan dihiasi bintik kuning keemasan).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here