Bawang Dayak Turunkan Gula Darah

2
36
bawang dayak

Berkendaraan jauh bagi Karsiman hal biasa. Kesibukan sebagai tenaga pemasaran dari usaha perdagangan perkebunan membuatnya sering bertugas keluar kota. “Saya menyetir kendaraan sendiri saat bertugas,” ujar pria 46 tahun itu.

Namun pada Desember 2013, Karsiman merasakan sesuatu di tubuhnya. Badan terasa lemas sehabis menempuh perjalanan dari Jakarta ke Kediri. “Selama perjalanan sering mampir buang air kecil,” ujar ayah 2 anak itu.

Karsiman menduga kadar gula darahnya tengah tinggi. Harap mafhum, kadar gula darah Karsiman berkisar 130-140 mg/dl. Benar saja saat mengecek ke laboratorium, kadar gula darah Karsiman mencapai 491 mg/dl.

Tak hanya itu selama 3 bulan berikutnya, bobot tubuhnya turun menjadi 60 kg dari semula 76 kg selama 3 bulan. “Semua baju dan celana mendadak kebesaran,” ujar Karsiman mengenang.

Karsiman menduga tingginya kadar gula darah karena sering minum air manis dan minuman bersoda. “Saya tidak pantang makan satai, tongseng, dan durian,” katanya. Kondisi lemas itu pada ujungnya mengganggu aktivitas Karsiman. “Saya jadi jarang keluar kota,” katanya.

Kesembuhan datang setelah rekannya menyarankannya mengonsumsi kapsul bawang dayak. Selama 2,5 bulan, Karsiman rutin mengonsumsi kapsul bawang dayak 3 kali sehari, masing-masing 2 kapsul. “Saran di kemasan 2 kali sehari, tapi saya pakai dosis sampai 3 kali sehari,” tuturnya.

Walhasil, upaya itu menurunkan kadar gula darahnya secara bertahap hingga pada Juni 2014, kadar gula darah mencapai 128 mg/dl dan menginjak Agustus 2014, ajek pada 105-110 mg/dl. “Tubuh lebih bugar dan bobot saya naik lagi ke 73 kg,” katanya.

Saat ini Karsiman sesekali mengonsumsi kapsul bawang dayak, seminggu 2 kali sebagai tindakan preventif. Ia juga mengurangi konsumsi minuman manis. “Untuk makan saya tidak memiliki pantangan. Jadi kegemaran saya menyantap satai dan tongseng terus jalan,” kata Karsiman.

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here