Ingin mengetahui kualitas daging secara cepat, aman, dan terpercaya?
Boleh jadi label indikator warna daging yang dibuat oleh tim riset Departemen Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah jawabnya.
Label indikator yang dipamerkan pada 10th Agrinex Expo 2016 itu dapat menyuguhkan kondisi kualitas daging berdasarkan perkembangan populasi bakteri yang dapat menurunkan mutu daging, termasuk bakteri patogen berbahaya seperti Staphylococcus auerus, Escherichia coli, dan Salmonella sp.
Label indikator tersebut terbuat dari aneka bahan yang ramah lingkungan seperti tepung tapioka, gula, garam, dan pewarna merah venol. Selanjutnya agar kualitas daging terdeteksi, label ditempelkan di kemasan dan tinggal melihat perubahan warna label: kualitas baik (merah bata), segera rusak (jingga), dan rusak (kuning).
