Sejumlah anggrek phalaenopsis berpenampilan prima dengan warna seronok itu, mengundang decak kagum pengunjung stan Ekakarya di Florikultura 2017 di kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat.
Namun bila diamati seksama ada yang berbeda pada media tanam anggrek tersebut. Di setiap pot anggrek itu dijumpai bola-bola mini bening transparan. Bola mini kenyal itu terserak di atas media tanam spaghum.
Dia adalah biogel. Biogel menjadi media tambahan yang bisa diberikan sebagai pengganti air sehingga mengurangi frekuensi penyiraman, terutama untuk anggrek indoor.
Secara perlahan, bola-bola mini itu melepaskan air dan bola kisut kering setelah 10 hari. Ukuran bola kembali normal dengan menyiramkan air atau merendamnya. Artinya dalam sebulan, anggrek itu cukup disiram 3 kali. Sisanya, diselesaikan oleh biogel. Hal itu menguntungkan pehobi yang memiliki waktu luang sedikit.
Yang menarik, bola-bola mini berbahan kristal polimer dengan masa pakai hingga 1 tahun itu, tidak sekadar berisi air, tetapi sudah mengandung nutrisi hara untuk tanaman.
“Keunggulan biogel sepertinya cocok untuk saya. Jarang ada waktu, tapi ingin anggrek bagus terus,” ujar Nova Windri, pehobi dari Bogor, Jawa Barat.
