Bobot Sapi Naik 1,6 Kg per Hari

0
43
Penggemukan sapi

Kenaikkan bobot sapi pada penggemukan sapi jantan berkisar 0,7-1,2 kg/hari. Namun di Lembu Jantan Perkasa (LPJ) di Kecamatan Pabuaran, Serang, Jawa Barat, kenaikkan bobot sapi jantan bisa mencapai 1,6 kg/hari.

Penambahan bobot di atas rata-rata itu karena pakan buatan. Pakan terbuat dari campuran 15 bahan seperti onggok singkong, kulit cokelat, kulit kopi, bungkil kedelai, bungkil kopra, bungkil sawit serta bahan cair seperti molases alias limbah pengolahan tetes tebu.

Onggok singkong paling dominan, jumlahnya mencapai 40-60% dari total pakan. Dari 2 ton pakan jadi, misalnya jumlah onggok mencapai 700 kg. Bahan lain seperti kulit kopi, bungkil sawit, dan bungkil kopra, maksimal 20% atau masing-masing sekitar 150 kg dari total jumlah pakan.

Seluruh pakan dicampurkan menjadi satu, sebelum diberikan pada bakalan sapi yang siap digemukkan dari jenis brahman cros, limosin, dan simental berbobot 250-300 kg. Selama 100 hari konsumsi, bobot sapi mencapai 400-450 kg/ekor. Sebagian besar bahan pakan itu memang kaya gizi. Contoh bungkil sawit. Limbah hasil pengolahan tandan buah segar sawit tersebut mempunyai kandungan protein kasar hingga 15% dan 7% lemak.

Kandungan itu mencukupi nilai kebutuhan protein dan lemak untuk penggemukan sapi, masing-masing sekitar 13% dan 5,6%. Termasuk kebutuhan breeding induk yang butuh 16% protein dan 5,7% lemak. Onggok merupakan sumber karbohidrat. Nilainya dari setiap 100 gram mencapai 34-38% dengan jumlah energi sekitar 147 kalori. Pakan hijauan seperti rumput tetap diberikan sebagai sumber karbohidrat dan serat.

Peternak pembesar sapi lain juga menggunakan setidaknya 7 bahan pakan. Selain beberapa bahan sama seperti dipakai LPJ, sejumlah peternak memberikan dedak padi. Dedak padi mengandung 10% protein kasar, 11% serat, dan 5% lemak.

Bahkan dibandingkan pakan hijauan rumput sekalipun, kandungan protein dan lemak pada dedak padi jauh lebih tinggi sekitar 25%. Dengan bahan itu kenaikkan bobot sapi bisa mencapai 1,2 kg/hari. Bakalan brahman, peranakan ongole, dan limosin dapat mencapai bobot 550 kg dari semula 375 kg selama 120 hari.

Idealnya, bahan pakan itu mudah diperoleh dan berharga murah. Hal itu terkait biaya produksi. LPJ misalnya memanfaatkan pula limbah penganan wafer yang tak lolos kontrol kualitas dari pabrik. Wafer itu dihancurkan lalu dibentuk balok berdiameter sekitar 15 cm. Limbah roti juga bisa menjadi bahan pakan.

Bahan-bahan itu memiliki kecukupan nutrisi seperti kandungan protein 10,7% dan 12% lemak kasar. Namun, limbah tersebut minim serat sehingga persentase pemberian tidak boleh lebih dari 20% dari volume total pakan. Kelemahan lain limbah adalah mudah bercendawan saat ditaruh pada ruang lembap.

Pembuatan pakan buatan memang perlu mengingat ongkos pakan yang tinggi. Dengan kombinasi 40% pakan konsentrat dan 60% pakan hijauan, ongkos pakan penggemukan sapi mencapai Rp18.000/ekor/hari. Dengan pakan buatan, biaya pakan bisa ditekan 20-25%, tanpa mengurangi laju kenaikkan bobot sapi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here