Budidaya Lele Organik

0
17
lele organik

Budidaya lele organik? Mengapa tidak! Itu dilakukan Syadati di Kabupaten Bogor, Jawa Barat sejak medio 2015.

Budidaya lele organik yang dimaksud itu memanfaatkan aneka bahan alami untuk menyediakan pakan alami di kolam, selain pakan pabrik.

Dengan cara itu dari kolam berukuran 4 m x 6 m, Syadati memanen sekitar 750 kg dari penebaran 300 ekor/m3 ukuran 4-6 cm selama 60 hari pembesaran. Meskipun padat dari kondisi ideal 150-200 ekor/m3, tapi lele itu tumbuh sehat. Cara itu, lebih cepat secara waktu dibandingkan sistem konvensional dengan ukuran bibit tebar sama, 80-90 hari.

Aplikasi budidaya lele organik itu, membuat Syadati menghemat biaya pakan hingga 50%. Dalam satu siklus produksi, Syadati memberikan 750 kg pelet pabrik (FCR 1). Dengan harga pakan Rp9.000 per kg, Syadati merogoh kocek Rp6,75-juta. Setelah separuh pakan tercukupi dari ketersediaan pakan alami, Syadati hanya perlu biaya pakan Rp3,3-juta.

Syadati menjelaskan agar pakan alami tumbuh, ia memfermentasi kotoran sapi selama 30 hari memakai ramuan organik. Selanjutnya, Syadati mencampurkan kotoran hewan fermentasi itu dengan tanah, volume 0,5 kg/m2.

“Supaya pakan alami banyak terbentuk beri limbah sayuran dan buah apkir yang dihancurkan,” ujar Syadati. Setelah seluruhnya diaduk hingga homogen, ia menyiramkan 0,5 liter larutan ramuan organik yang diberi tambahan 250 gram gula merah cair.

Syadati menebarkan seluruh bahan itu merata di dasar kolam kira-kira setinggi 15 cm. Selanjutnya, ia memasukkan air hingga ketinggian 5 cm. “Biarkan selama dua pekan sampai air kolam berubah menjadi cokelat kehijauan. Itu pertanda plankton tumbuh,” kata Syadati.

Setelah itu air kolam ditambah hingga setinggi 25-30 cm sebelum bibit lele ditebar. Ramuan organik itu diberikan rutin ke kolam setiap pekan dengan dosis ukuran gelas air mineral untuk menjamin ketersediaan pakan alami.

Menurut Syadati, pemberian pakan pabrik tetap dilakukan, tetapi sekali sehari dari biasanya 3 kali. Pakan pabrik itu diberikan pada malam hari, sekitar pukul 19.00. “Pakan pabrik diperlukan untuk menjamin kecukupan nutrisi terutama protein,” katanya. Volume pakan pabrik sebanyak 5% dari total bobot lele yang dibesarkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here