Sejak medio 2016, Sriyanti (52 tahun) di Klaten, Jawa Tengah, divonis menderita penyakit gula. Ketika itu kadar gula darah ibu 2 putri tersebut mencapai 240 mm/dl. Dalam dunia medis, kadar gula darah di atas 200 mm/dl menjadi tanda khas penyakit diabetes mellitus. “Sempat kaget karena bisa diabetes,” ujar Sriyanti.
Beruntung, Sriyanti tak lama mengonsumsi obat dokter penurun gula. Berkat saran kerabat suami dari Manado, Sulawesi Utara, Yanti, panggilan akrab, rutin mengonsumsi bunga pepaya. “Segenggam bunga pepaya dikukus sebentar, lalu dimakan setiap hari seperti lalapan,” ujarnya. Setiap pagi sebelum sarapan selama sepekan mengonsumsi, kadar gula darahnya berangsur-angsur melorot hingga 185 mm/dl.
Bunga pepaya Carica papaya mengandung aneka senyawa berkhasiat seperti steroid, tanin, serta flavonoid. Riset Frendy G. Tangkumahat dan rekan dari Program Studi Kimia FMIPA Universitas Sam Ratulangi, tertuang pada Jurnal Ilmiah Sains Volume 17 Nomor 2 pada Oktober 2017, memaparkan kemampuan bunga pepaya itu untuk menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar yang hiperglikemik.