Memiliki sosok adenium atau kamboja jepang prima menjadi dambaan pehobi adenium.
“Apalagi bila sosok adenium itu kokoh, kompak, dan banjir bunga,” ujar Sekar Arum, pehobi di Semarang, Jawa Tengah. Tidak sulit merawat adenium menjadi sosok prima tersebut.
1. Sesuai dengan habitat asli di gurun, adenium menyukai sinar matahari langsung. Semakin tinggi intensitas dan lama penyinaran, dalam kondisi tanaman sehat, ia akan tumbuh optimal. Percabangannya semakin kokoh.
2. Perakaran sehat penting dalam merawat adenium. Pilih media tanam porus, tidak mudah mengikat air serta sulit memadat.
Campuran pasir malang kasar, pupuk kandang matang, dan pecahan arang, perbandingan 1:1:1 adalah kombinasi bahan media terbaik. Khusus media pasir, cuci pasir terlebih dahulu hingga bersih dan terbebas dari lumpur dan tanah sebelum dipakai.
3. Kompos dapat dipakai sebagai media dengan syarat harus matang. Tambahkan kapur dolomit secukupnya, bila kompos tersebut dipakai supaya derajat keasaman (pH) media tanam berkisar antara 7-7,5.
4. Saat melakukan repotting atau penggantian media, buang sebagian akar adenium yang halus, lantas letakkan tanaman tersebut di tempat teduh selama sepekan hingga luka sembuh.
Tanam kembali memakai media tanam kering. Penyiraman dapat dilakukan sepekan berikutnya dan letakkan adenium di tempat dapat memperoleh sinar matahari penuh.
5. Penyiraman teratur berpengaruh besar terhadap pertumbuhan adenium. Jika tanaman sehat, penyiraman dapat dilakukan setiap hari.
Salah satu ciri tanaman sehat adalah daun baru terus bermunculan dan segar. Kuncup bunga juga bermunculan. Saat itu tanaman memerlukan air cukup banyak.
Saat cahaya matahari penuh, penyiraman dilakukan hingga air menetes keluar lubang pot. Sebaliknya, bila tanaman tidak sehat, penyiraman cukup sepekan sekali.
6. Saat pemupukan, pilih pupuk slow release seperti Osmocote, Dekastar, dan Magamp sesuai dosis. Gunakan pula pupuk berkadar fosfor (P) dan kalium (K) tinggi untuk merangsang adenium rajin berbunga.
7. Lakukan pemangkasan ujung tunas adenium dikombinasi pemangkasan cabang secara teratur dengan pola cabang 1-3-9. Usahakan tidak terdapat cabang yang tumpang-tindih sehingga tajuk rapi dan terlihat kompak.