Terdapat tiga cara memilih bakalan burung kicau, yakni kesabaran, memperhatikan fisik dan tingkah laku burung, dan mendengarkan suara kicaunya. Saat ini terdapat 7 jenis burung kicau yang disukai pehobi seperti burung anis merah, murai batu, branjangan, lovebird, prenjak, kacer, dan cucakrawa.
Langkah pertama untuk memperoleh bakalan burung kicau berkualitas adalah dengan membeli burung dari penangkar burung trah juara atau memiliki ring berprestasi. Namun penangkar seperti itu akan mematok harga bakalan burung yang tinggi. Bila kesulitan biaya, pilihan lain dengan membeli dari para pedagang burung.
Yang pertamakali perlu dilakukan saat memilih bakalan burung adalah melihat kondisi fisik burung. Itu karena bakalan burung belum bisa berkicau. Penampilan fisik juga indikator kesehatan burung. Burung sehat bila berbulu mengkilap dan tidak kusam. Matanya cerah dan bersih. Gerakan burung gesit dan tangkas.
Perhatikan pula bila burung harus mempunyai tubuh kokoh serta tidak terlihat tulang iga. Bulu burung di sekitar lubang anus perlu diperiksa. Bila kotor, menandakan burung memiliki masalah pada pencernaan.
Periksa bulu di bagian bawah. Pegang burung dengan kepala menghadap ke atas. Tiup bulu dadanya. Kalau tulang dada menonjol, berarti burung kurus. Kalau warna kulit kemerahan, burung tersebut sedang sakit. Jika keseluruhan bulu burung tampak meregang, tidak bersatu, dan rapi, pertanda burung sakit dan bisa mati. Jangan membeli burung seperti itu.
Amati gerakan burung. Bila burung terlihat aktif bergerak, pertanda burung itu sehat. Jangan pilih burung yang cuma bertengger sambil menutup mata. Perhatikan pula kaki burung. Jangan memilih burung yang jari kaki dan kuku terluka. Luka itu umum terjadi di bagian bawah, antara jari dan pangkal kuku. Luka tersebut sulit disembuhkan, apalagi bila kukunya patah, terlepas, atau terjadi pendarahan.