Anggrek macan Grammatophylum speciosum tergolong anggrek spesies yang lambat berbunga. Bunga mulai muncul saat tanaman berumur 3-4 tahun, bahkan pada sejumlah kasus bisa mencapai 5-6 tahun. Kemunculan bunga anggrek macan itu bisa dipacu dengan memotong serabut akar. Cara lain, melakukan pemangkasan batang tua yang merangsang keluarnya bunga pada tunas baru.
Anggrek macan merupakan nama generik untuk menyebutkan beberapa jenis anggrek yang memiliki motif bunga menyerupai loreng macan. Anggrek macan termasuk anggrek terbesar di dunia, dengan tinggi batang semu sekitar 1,5 meter hingga 3 meter, dan berat rumpun mencapai 1 ton. Anggrek macan berbunga setiap dua hingga empat tahun, dengan bunga bertahan hingga dua bulan. Bunganya berwarna kuning dengan bintik cokelat, merah, dan merah kehitaman.
Anggrek macan termasuk tumbuhan epifit yang menumpang pada pohon besar di dataran rendah beriklim tropis. Di Indonesia, anggrek macan bisa dijumpai di Pulau Papua, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Jenis-jenis anggrek macan yang biasa ditanam antara lain
A. Grammatophyllum scriptum: memiliki helaian bunga berwarna kekuningan dan bertotol cokelat.
B. Grammatophyllum scriptum var citrinum: memiliki helaian bunga berwarna hijau tanpa motif totol.
C. Grammatophyllum tiger paw: memiliki motif totol cokelat yang sangat pekat.
D. Grammatophyllum speciosum: dikenal juga dengan anggrek tebu, karena daun mirip tanaman tebu. Anggrek ini sangat sulit berbunga.
