Yulianto, pehobi tanaman di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan mengeluhkan kondisi lengkeng dataran rendah pingpong dan diamond river yang belum genap 1,5 tahun ditanamnya. Pohon lengkeng milik karyawan swasta di Jakarta Pusat itu tampak kurus dan tak mau berbunga.
Apa sebabnya? Boleh jadi kondisi itu tercipta sejak Yulianto memilih bibit lantas membawa pulang tanaman itu. Umumnya bibit yang baru didatangkan mudah stres. Stres bibit itu dapat lenyap dengan melakukan adaptasi.
Caranya adalah jangan pernah langsung menanam bibit lengkeng itu. Taruhlah terlebih dahulu bibit di tempat terlindung dari cahaya matahari.
Berikutnya, lakukan penyiraman setiap hari agar media tanam dan udara di sekitar bibit lembap. Pada sepekan pertama beberapa daun lengkeng akan rontok, tapi akan muncul daun baru. Dalam waktu 2 bulan kondisi bibit siap dipindah ke lahan.
Di lahan siapkan lubang tanam. Ukuran lubang tanam minimal 50 cm x 50 cm x 50 cm agar pertumbuhan akar tidak terhambat. Lubang tanam itu dibiarkan selama sepekan. Berikutnya benamkan pupuk kandang setebal 1/3 lubang tanam yang dicampur tanah. Tutup dengan dedaunan dan biarkan selama 2-3 minggu sehingga media tanam tersebut matang. Bibit kemudian dapat ditanam, tetapi pilih waktu penanaman saat mulai musim hujan.
Setelah bibit ditanam, 2 minggu berikutnya beri tanaman 2 kg/bulan pupuk kandang. Pupuk ditebar mengikuti lebar tajuk tanaman. Selain itu semprotkan pupuk daun sebanyak 5 g/l seminggu sekali. Pemberian pupuk daun dilakukan sekaligus dengan mencampurkan insektisida dan fungisida sebanyak 1-2 ml/l atau sesuai dosis di kemasan.
Hal penting lain adalah penyiraman. Penyiraman dilakukan rutin untuk mencegah tanaman drop saat musim kemarau. Yang harus dipahami, kekurangan air pada saat berbunga menyebabkan kerontokan. Demikian pula saat berbuah, buah bisa kerdil dan rontok. Saat musim kemarau, terutama ketika matahari terik, siram pohon dengan aliran air sedang selama 30-60 menit supaya kondisi lembap. Dengan kombinasi beberapa cara di atas dapat dijamin pohon lengkeng tidak merana.