Daun alpukat terbukti mujarab sebagai obat antihipertensi alias pencegah tekanan darah tinggi. Namun, daun alpukat juga efektif mencegah pembentukan batu ginjal. Daun alpukat memiliki komposisi kimia: saponin, alkaloida, flavonoid, polifenol, quersetin, gula alkohol persit, vitamin A, B, C, dan E.
Flavonoid merupakan unsur mikro yang terkandung hampir di semua varietas tanaman. Pada tanaman, flavonoid berfungsi sebagai pigmen warna buah atau daun dan pengusir serangga. Senyawa polifenol dan quersetin pada tanaman termasuk golongan flavonoid.
Quersetin merupakan antioksidan kuat, yang mampu mencegah peroksidasi lemak. Fungsi flavonoid dalam tubuh menunjukkan adanya aktivitas antibakteri, anti peradangan, antialergi, antimutagenik, antiviral, antineoplasma, antitrombus, dan vasodilatasi.
Potensi aktivitas antioksidan dari flavonoid adalah kemampuannya dalam mengumpulkan radikal bebas seperti hidroksil dan anion superoksida.
Selain flavonoid, ekstrak etanol daun alpukat memiliki kandungan vitamin E. Vitamin E merupakan antioksidan kuat. Ia bisa mencegah pelekatan CaOx pada membran sel epitel tubulus di ginjal dengan menghambat kerusakan sel akibat hiperoksaluria peroksidatif di permukaan membran tubulus renalis (peroksidasi lemak). Dengan mencegah pelekatan CaOx itu, maka pembentukan batu ginjal diminimalisir.