Setiap kali berkebun di halaman belakang rumah seluas 76 m2, Thamrin bolak-balik menepuk nyamuk-nyamuk kebun yang mendatangi tangan, kaki, bahkan leher. Thamrin seringkali memakai produk oles dan cair penolak nyamuk, tapi obat itu tidak terlampau efektif saat berkeringat.
Andai Thamrin mengetahui manfaat daun johar Cassia seamea, ia bakal membakar terlebih dahulu daun johar kering. Daun johar yang pohonnya dipakai sebagai tanaman penghijauan itu efektif mengusir nyamuk. Bahkan saat nyamuk terperangkap dalam asap pembakaran daun johar, ia dapat menggelepar mati. Daun johar memang sudah digunakan sebagai salah satu bahan baku obat antinyamuk.
Di luar pemanfaatan itu, bunga, daun, batang, dan akar berkhasiat dalam pengobatan tradisional. Dalam Buku Tumbuhan Berguna Indonesia karya K Heyne, daun johar dapat dipakai mengobati malaria. Segenggam daun muda direbus dengan 6 cangkir air hingga tinggal 3 cangkir. Hasil rebusan diminum 3 kali sehari. Bila si penderita agak sehat, pengobatan dikurangi menjadi 2 cangkir. Lalu bila kesehatannya sudah normal, selama beberapa hari cukup minum 1 cangkir per hari.
Daun johar mengandung beragam senyawa seperti barakol, alkaloid, safonin, flavonoida, steroid antrakinon. Di dalam kulit akar pohon johar terdapat senyawa lupeol, betalin, dan diantrakinon. Sedangkan biji mengandung minyak lemak dan sitosterin.
Senyawa-senyawa itu ada yang bersifat antipiretik dan tonik. Ampuh untuk mengobati kudis karena mempunyai sifat antibakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Proteus vulgaris. Selain itu johar bersifat hepatoprotektif, melindungi kerusakan hati dari bahan kimia.
Riset Kusmardi dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia beserta Shirly Kumala dan Dwitia Wulandari dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila seperti tertuang dalam Jurnal Makara Kesehatan Volume 10 pada 2006 memperlihatkan ekstrak daun johar dapat meningkatkan imunitas tubuh seperti sudah diujikan pada hewan tikus percobaan.
Khasiat lain johar juga termaktub dalam Medicinal Plants in Thailand. Dalam buku itu tersingkap kayu dan daun muda mengandung anthraquinone glysida yang bersifat tranquilizer (penenang), antipiretik (pereda demam), laksatif (pencahar), dan diuretik (peluruh air seni).
Bunganya yang berwarna kuning menyala, selain untuk penenang dan peluruh, juga antihipertensi. Lalu ekstrak daun muda dan bunga dapat menurunkan ketegangan sistem syaraf pusat.
Di Thailand, johar dimanfaatkan untuk herbal untuk mengatasi penyakit gula, penurun panas, dan minuman kesehatan. Cara konsumsinya, 2-3 genggam daun muda direbus dalam 1-1,5 gelas air dan sedikit garam. Minum sehari sekali sebelum sarapan.