Belasan pandan guppy itu berenang hilir mudik di atas rumpun bambu artifisial. Beberapa Poecilia reticulata tersebut seringkali terpergok menyusup di sela-sela rumpun bambu. Mereka bak menari.
Corak warna panda guppy yang dominan hitam putih itu, kontras dengan dominasi corak hijau dedaunan bambu dan pasir putih di bawahnya. Pun ornamen dua jembatan cokelat dan berbelang biru.
Di akuarium lain, german yellow platinum guppy yang bercorak kekuningan mendominasi permukaan akuarium.
Mereka berenang di atas bebatuan yang disusun mirip lorong dengan dasar pasir hitam. Bebatuan cokelat itu kontras dengan corak guppy.
Yang lain? Masih ada big ear manone guppy yang bolak-balik menyusup disela-sela bunga mirip kamboja. Seluruhnya tampak kontras dengan ornamen yang diletakkan dalam akuarium itu, termasuk dasar akuarium yang diberi alas rumput artifisial.
Akuarium desain Apollo Aquarium dari Singapura itu dirancang minimalis tanpa mengurangi kemewahan di dalam akuarium.
Kombinasi antara jenis guppy dan ornamen artifisial di akuarium menonjolkan keindahan guppy supaya tampak dominan.
“Guppy jenis ikan hias yang bergerombol saat berenang sehingga perlu ruang lebih lebar,” ujar Raka Bayu, pehobi guppy di Bandung, Jawa Barat.