Pernah menjumpai jagung manis alias sweet corn dengan terselip warna biji lain di antara warna biji dominan kuning seperti biji putih atau biji hitam? Bila iya, itu pertanda jagung tersebut mengalami efek xenia.
Nama mirip salah satu merek mobil itu merupakan gejala genetik berupa pengaruh langsung serbuk sari (polen) pada fenotipe biji dan buah yang dihasilkan tetua betina. Singkatnya, ekspresi gen yang dibawa tetua jantan dapat diekspresikan pada tetua betina (buah) sehingga diharapkan lebih cepat memperoleh galur berprospek.
Efek xenia pada pemuliaan tanaman berpengaruh nyata meningkatkan produksi serta kualitas tanaman. Pada tanaman sayuran seperti jagung, proses hibridisasi seringkali memanfaatkan efek itu untuk memperoleh benih unggul. Meski demikian, pemulia yang merakit benih unggul tetap perlu cermat lantaran efek xenia boleh jadi sebuah kontaminasi saat melakukan penyilangan.
Pada tanaman buah, efek xenia juga dapat dijumpai seperti pada sawo atau pepaya. Bila pada tanaman sayuran lebih sohor disebut xenia, pada buah dipanggil sebagai metaxenia.
Metaxenia tersebut dapat mengubah ukuran, warna, bentuk, waktu pembentukan biji dan buah, bahkan komposisi kimia daging buah. Itu sudah dibuktikan pada pepaya IPB 1 yang disilangkan dengan IPB 10 atau IPB 5 yang diperoleh hasil pepaya menjadi lebih manis.