Beberapa media cetak dan elektronik menuliskan peringatan agar masyarakat di Kalianda, Lampung dan Anyer serta Carita di Provinsi Banten segera mewaspadai kondisi Gunung Anak Krakatau (GAK).
Harap mafhum, pada 2 September 2012 sudah terjadi 7 kali gempa vulkanik dalam, 79 kali gempa vulkanik dangkal dan tremor vulkanik menerus sejak pukul 00.00 WIB. Kondisi itu sangat mengkhawatirkan.
Lontaran material pijar dari Gunung Anak Krakatau mudah terlihat karena material-material itu terlempar hingga ketinggian sekitar 300 meter dari puncak Gunung Anak Krakatau.
Pada 2 September 2012 itu Gunung Anak Krakatau telah memasuki fase erupsi Strombolian yang dicirikan oleh tremor letusan yang terjadi berkesinambungan dengan intensitas yang semakin tinggi. Bebeja.com dan Prof Tukirin Partomiharjo, ahli botani LIPI menjadi saksi langsung erupsi Gunung Anak Krakatau itu.