Langsing memang dambaan kaum hawa. “Menjadi langsing itu impian setiap perempuan,” ujar Santi, karyawan perusahaan swasta di Jakarta Pusat.
Perempuan 42 tahun itu rajin mengunjungi ahli gizi di sebuah klinik gizi di Jakarta Selatan. “Bobot badan saya saat ini 75 kg dan idealnya 55-56 kg,” ujar alumnus Universitas Indonesia itu. Sulung tiga bersaudara itu, merasa kegemukan.
Kegemukan terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi atau asupan lemak yang berlebih. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat menyebutkan sebutan gemuk atau obesitas bila nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) berada di angka 25-29,9 kg/m2.
Kementerian Kesehatan merilis Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011 menyebutkan 11,7% penduduk Indonesia di atas umur 18 tahun mengalami obesitas. Penyebab kegemukan antara lain genetis, makanan, dan pola hidup.
Meski demikian, dengan mengubah makanan dan pola hidup seperti rajin berolahraga bisa menurunkan bobot badan. Pemakaian herbal pelangsing bersifat mengenyangkan sehingga dapat mengurangi nafsu makan.
Pemanfaatan herbal pelangsing bukan barang baru. Beberapa tanaman obat berefek melangsingkan tubuh antara lain lempuyang, bangle, buah mengkudu, meniran, temukunci, temuhitam, dan jati belanda.
Riset ilmiah Pusat Inovasi Martha Tilaar membuktikan bahwa ramuan terdiri atas antara lain daun jati belanda, rimpang temulawak, dan bunga sidawayah terbukti sebagai pelangsing.
Riset pada dua tahun silam itu melibatkan 9 perempuan berusia 28-40 tahun yang mengalami obesitas. Indeks massa tubuh 25-30. Mereka mengkonsumsi satu kapsul 2 kali sehari selama 12 pekan. Hasilnya, pada pekan keempat penurunan bobot tubuh mencapai 1 kg (1,7%) dan susut sampai 3,5 kg (5,8%) pada pekan keduabelas.
Daun jati belanda juga aman. Tidak terdapat gejala perut kembung, pusing, kehilangan nafsu makan, mual, dan lelah setelah konsumsi rutin selama 12 pekan. Hanya sedikit yang mengalami konstipasi atau sulit buang air besar yang cepat hilang setelah tubuh beradaptasi.
