Bunker di Clapham, Inggris itu warisan dari masa perang dunia ke-2.
Namun kini, warisan yang terletak 33 meter dari permukaan tanah tersebut menyumbang andil dalam menjaga ketahanan pangan di Clapham. Musababnya, lorong-lorong dalam bunker itu disulap menjadi kebun hidroponik.
Seperti dikutip dari dailymail.co.uk, beragam sayuran antara lain kucai, bayam merah, seledri, dan selada sukses tumbuh bahkan berulang-ulang dipanen untuk dipasarkan.
Hebatnya, sejak proses panen, pengemasan hingga sampai di tangan konsumen hanya berlangsung kurang dari 4 jam. Itu untuk menjamin kesegaran produk.
Penerapan teknologi cahaya LED sebagai pengganti sinar matahari, termasuk perbaikan sistem ventilasi agar sirkulasi udara lancar, menjadi salah satu kunci keberhasilan kebun hidroponik pertama di dunia yang berada di bawah tanah itu.
“Panen raya berlangsung setiap musim semi. Kami juga memanen beragam kecambah sayuran umur 14-21 hari,” ujar Steven Dring, pengelola.
Budidaya aneka sayuran hidroponik yang dilakukan di bunker di Clapham itu ternyata memiliki seabrek keunggulan. Selain temperatur terjaga, hama juga nyaris tidak dijumpai. “Kondisi ini membuat produksi tanaman terkontrol,” kata Steven Dring.