Biaya panen padi secara tradisional tidak murah. Sebagai gambaran untuk luas lahan padi sekitar 1.000 m2 menyedot ongkos Rp400.000-Rp500.000 mulai dari aktivitas pemotongan, perontokkan hingga pengangkutan.
Adakah solusi untuk menekan biaya itu? Jawabnya ada, dengan memakai mesin panen kombinasi. Pemakaian mesin itu mampu menghemat biaya hingga 50% untuk luas serupa.
Pada pameran INAPALM ASIA & INAGriTech 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta inovasi mesin panen kombinasi turut ditampilkan. Salah satunya adalah mesin kombinasi asal Tiongkok bermerek Changfa CF805N Combine Harvester.
Mesin Changfa seharga Rp375-juta tersebut memiliki sejumlah keunggulan seperti mampu memanen luas area 2-6 hektar/hari dengan kerusakan gabah kurang dari 1%.
Yang menarik, mesin berkekuatan 92 tenaga kuda dengan 4 silinder tersebut, selain mampu merontokan padi secara cepat juga melakukan pembersihan. Itu berkat silinder pengirik yang diperpanjang sampai 10%. Tidak hanya itu, mesin panen kombinasi itu mampu menampung 50% gabah lebih banyak dari mesin serupa yang ada.