Seorang kawan pada 2002 pernah berujar, “Apakah benar jangkrik memang diminta pasar ekspor? Bukankah hanya pasar lokal untuk pakan burung kicauan atau ikan arwana. Seberapa besar serapannya?”.
Saat itu harus diakui produksi jangkrik oleh peternak yang dibeli pengepul mayoritas bermuara untuk memenuhi pasar lokal sebagai pakan burung dan sedikit dipakai untuk ikan hias seperti arwana.
Namun, tak diduga saat pameran Indo Livestock 2016 di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta Pusat, anjungan dinas Provinsi Jawa Timur memajang pakan burung dalam kemasan kaleng siap saji dengan berat bersih 35 gram. Pakan itu berisi jangkrik!
Pakan yang diproduksi sebuah pabrik di Pasuruan, Jawa Timur tersebut diekspor ke Amerika Serikat. Pembelinya adalah Zoo Med Laboratories di San Diego.
Zoo Med Laboratories yang berdiri pada 1970-an memang sohor sebagai penyedia aneka hewan klangenan ekstotik seperti reptil, amphibi, dan burung hias. Konsumennya tersebar di berbagai belahan dunia.
Tak hanya itu, Zoo Med Laboratories juga menyediakan asesori dan pakan. Pakan serangga yang diimpor dari Indonesia dirilis pada 1999 dengan merek dagang Can O.
Pakan itu diproses sesuai standar produksi Zoo Med agar cangkang serangga alias eksoskeleton menjadi lembut serta lunak sehingga akan mudah dicerna oleh hewan klangenan.
Produksi serangga dari Indonesia yang dikemas dalam kaleng itu terdiri dari 3 macam, yakni jangkrik, belalang, dan siput.