Pameran Indonesia Aquaculture 2014 pada 26-29 Agustus 2014 di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, menampilkan beragam inovasi perikanan budidaya. Salah satu inovasi itu adalah keramba jaring apung (KJA) bulat produksi PT Stargold Internusa Jaya (SIJ) di Bandung, Jawa Barat.
Selama ini KJA di laut, waduk, dan sungai berbentuk kotak. Lazimnya memakai bahan bambu dan kayu. Daya tahan bahan-bahan tersebut tidak lama, sekitar 1-2 tahun.
Kondisi itu berbeda dengan KJA bulat yang menggunakan bahan polietilena. “Bahan ini dapat dipakai selama 50 tahun dan tahan arus kuat maupun gelombang besar di laut,” ujar Sathya Buana, staf SIJ pada bebeja.com.
Keunggulan lain KJA bulat yang sudah dipakai oleh pembudidaya ikan di Kepulauan Riau dan Bali itu, adalah dapat mendorong pertumbuhan ikan lebih cepat. Hal itu karena desain keramba mengikuti alur renang ikan.
Menurut Sathya dari uji lapangan oleh Balai Budidaya Laut Batam, memperlihatkan KJA bulat dapat memacu kenaikan bobot bawal bintang Trachinotus blochii lebih cepat. Pada umur 12 pekan bawal bintang di KJA bulat rata-rata mencapai bobot 420 gram/ekor; KJA kotak 390 gram/ekor.
Selain itu, keramba yang memiliki variasi garis tengah antara 3-20 meter itu, terbukti menjadi rumah nyaman bagi kakap putih Lates calcalifer serta bawal bintang untuk berpijah. Pada kakap putih, persentase pembuahan mencapai 85-95% dengan jumlah telur menetas di atas 90%.