Kaum hawa sejawat Susi Andari di kantor sering memuji kulit sawo matang Susi yang terlihat cerah. “Mereka sering bertanya pakai kosmetik apa?” ujar perempuan 31 tahun itu. Padahal, Susi tidak pernah memakai produk kosmetik pencerah dan pemutih kulit.
“Saya hanya meminum parutan kencur setiap pagi. Itu resep dari ibu,” ujarnya. Saban Ahad Susi akan memarut sekitar 1/4 kg kencur. Parutan itu lantas direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 4 gelas.
Tak lupa Susi menambahkan sedikit gula merah untuk memberi citarasa. Setelah disaring dan didinginkan, ia menaruh dalam botol. “Diminum segelas tiap hari untuk 4 hari,” katanya. Rutinitas Susi itu sudah berlangsung selama 4 tahun.
Kencur Kaempferia galanga diketahui berkhasiat sebagai pencerah kulit sekaligus bersifat antiaging alias mencegah penuaan. Itu berkat kehadiran senyawa Etil P-Metoksisinamat (EPMS). Senyawa tersebut sudah dipakai pada produk kosmetik sebagai senyawa dasar lotion tabir surya yang melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.
Yang sedikit berbeda, senyawa itu pada lotion sudah mengalami modifikasi dengan memperpanjang rantai senyawa, yakni mengubah etil memakai oktil, etil heksil, atau heptil melalui transesterifikasi untuk mengurangi kelarutan EPMS pada air sebagai salah satu syarat bahan senyawa tabir surya.
Tidah hanya menjadi pencerah kulit, anggota keluarga Zingiberaceae itu juga mujarab sebagai obat kulit, terutama mengatasi dermatofitosis alias kurap akibat cendawan Trichophyton mentagrophytes.
Riset Jaenudin Gholib dari Balai Besar Penelitian Veteriner di Bogor, Jawa Barat yang dipublikasi pada Buletin Littro Volume 20 pada 2009 membuktikan hal itu. Ekstrak kencur mengandung senyawa biofungisida seperti flavonoid, saponin serta minyak asiri.
