Ini Cara Mengolah Kopi Sehabis Panen

0
26
tanaman kopi

Terdapat dua cara mengolah kopi sehabis panen, yakni mengolah dengan cara menggiling basah dan menggiling kering. Perbedaan kedua cara mengolah kopi tersebut, terletak pada kecepatan waktu pengeringan biji kopi.

Pada cara menggiling basah, proses pengeringan biji kopi berlangsung selama 7-10 hari, sebab biji kopi tidak lagi terbungkus kulit tanduk karena telah melalui proses hulling atau penghilangan kulit tanduk. Berbeda dibandingkan cara menggiling kering yang waktunya 2 kali lebih lama, mencapai 15-20 hari karena biji kopi masih terbungkus kulit tanduk.

Pengalaman dan penelitian memperlihatkan bila biji kopi dengan cara pengolahan menggiling basah menghadirkan citarasa lebih kuat. Singkat kata, keseluruhan proses pengolahan biji kopi meliputi tahapan, yakni petik buah matang 95% dan seleksi, pengupasan kulit tanduk (hulling), pencucian lendir (washing), fermentasi, pengeringan (drying) hingga kadar air 11-12%, serta penyimpanan. Khusus penyimpanan agar kualitas produk terjaga, gudang penyimpanan perlu higienis dengan kelembapan 65-70% dan suhu ruang 20-25°C.

Agar dapat memperoleh kopi bercitarasa khas, lakukan pemilihan varietas kopi dan penanaman terkontrol. Bila menanam jenis tanaman kopi robusta, sebaiknya menanam 3-5 jenis kopi berbeda di area sama. Hal itu penting lantaran kopi robusta memerlukan penyerbukan silang. Berbeda dibandingkan jenis tanaman kopi arabika yang cukup dengan menanam satu jenis, meskipun bila menanam 2-3 jenis berbeda akan menghasilkan kopi lebih berkualitas.

Pada budidaya kopi, ketinggian lokasi sangat mempengaruhi kualitas kopi. Penanaman kopi arabika misalnya, perlu dilakukan pada ketinggian tempat di atas 1.000 m dpl untuk memperoleh citarasa asam, manis, dan aroma wangi. Tanaman kopi arabika tetap bisa ditanam pada dataran rendah, tapi citarasa kopi menjadi lebih pahit. Tanaman kopi robusta cocok dibudidaya pada ketinggian di atas 500 m dpl.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here