Produk herbal jamu tetes yang memakai aneka tanaman obat sudah banyak beredar. Bahkan herbal jamu tetes itu sudah dikombinasi dengan beragam sayuran dan buah. Jumlah bahan yang dipakai tergantung pada khasiat yang ingin diperoleh. Bahan tersebut akan saling melengkapi sehingga senyawa-senyawa penting menjadi lebih lengkap.
Pembuatan herbal jamu tetes dilakukan dengan fermentasi bahan baku, sekitar 2-3 minggu. Dengan fermentasi itu, kerusakan mayoritas zat dan senyawa penting dapat diminimalisir. Hasil fermentasi berupa cairan ekstrak yang berlimpah senyawa fitokimia, fitonutrisi, enzim, hingga prebiotik (bila dipakai sayuran dan buah).
Pemakaian herbal jamu tetes lebih praktis lantaran cara aplikasi mudah, tinggal meneteskan cairan ekstrak jamu langsung ke mulut. Dapat pula dengan mencampurkan ke air minum bila diinginkan. Kemasan herbal jamu tetes kecil, sehingga mudah membawanya saat pergi.
Meski begitu, herbal jamu tetes yang diklaim dapat membantu memelihara kesehatan, memenuhi kebutuhan gizi, meningkatkan metabolisme, serta mengatasi aneka gangguan pencernaan itu, keamanannya belum teruji secara ilmiah, sehingga cara bijaksana pemanfaatannya dengan anjuran pakai.