Ini Produktivitas Telur Itik Lokal

0
75
itik alabio

Indonesia mempunyai sejumlah itik lokal dengan produksi telur tinggi. Itik lokal tersebut sering dipakai sebagai induk silang untuk menghasilkan itik hibrida dengan produktivitas telur jauh lebih tinggi lagi.

Produktivitas itik petelur adalah ukuran yang menunjukkan seberapa banyak telur yang diproduksi oleh itik dalam kurun waktu tertentu. Produktivitas itik petelur dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti genetik, pakan, pemeliharaan, kesehatan, dan lingkungan.

Berikut itik-itik lokal dengan produktivitas telur mencapai 150 butir/ekor/tahun.

1. Itik mojosari, produktivitas 200-260 butir/ekor/tahun dan bertelur umur 25 minggu.
2. Itik tegal, produktivitas 200-250 butir/ekor/tahun dan bertelur umur 24 minggu.
3. Itik bali, produktivitas 130-250 butir/ekor/tahun dan bertelur umur 24 minggu.
4. Itik alabio, produktivitas 230-275 butir/ekor/tahun dan bertelur umur 24 minggu.

Itik lokal merupakan sebutan untuk beberapa jenis itik asal Indonesia yang biasanya dipelihara untuk diperoleh daging dan telur. Jenis itik lokal Indonesia antara lain:

A. Itik tegal: Itik dari Tegal, Jawa Tengah ini, memiliki bentuk tubuh mirip botol, langsing, dan postur tubuh tegak. Warna bulu bervariasi, mulai dari cokelat muda, cokelat kehitaman, putih, hingga hitam kehijauan. Itik tegal tidak mengerami telur, sehingga cocok sebagai itik petelur.

B. Itik mojosari: Itik dari Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur ini, bertubuh agak gemuk, leher pendek, dan kepala yang besar. Warna bulu cenderung putih atau abu-abu. Itik Mojosari memiliki produktivitas telur tinggi, sekitar 200-250 butir/ekor/tahun.

C. Itik alabio: Itik dari Alabio, Kalimantan Selatan ini, bertubuh sedang, leher panjang, dan kepala kecil. Warna bulu cokelat atau hitam dengan bercak putih di leher dan sayap. Itik alabio memiliki daya tetas sekitar 70-80%.

D. Itik magelang: Itik dari Magelang, Jawa Tengah ini, bertubuh bulat, leher sedang, dan kepala sedikit besar. Warna bulu putih atau cokelat. Itik magelang memiliki karkas sekitar 1,5-2 kg per ekor.

Itik lokal memiliki keunggulan dalam adaptasi, ketahanan, dan ketersediaan pakan. Namun, itik lokal juga memiliki kelemahan dalam pertumbuhan, bobot tubuh, dan konsistensi produk. Sebab itu, berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan itik lokal melalui seleksi, persilangan, dan mutasi.

Pemeliharaan tepat dapat menjadi cara untuk meningkatkan produktivitas itik petelur. Pemeliharaan tersebut bisa dilakukan intensif atau semi intensif. Pemeliharaan intensif dilakukan dengan mengandangkan itik dan memberi pakan sesuai kebutuhan gizi. Pada pemeliharaan semi intensif, itik dikandangkan pada periode tertentu (fase starter dan saat siap bertelur), lalu melepaskan pada periode lain (fase grower).

Pemeliharaan intensif memberikan keuntungan dalam peningkatan produksi telur mencapai 55,6%. Bila itik petelur itu digembalakan, produksi telur sekitar 26,9-41,3%. Pemeliharaan intensif juga perlu diimbangi dengan pemberian pakan sesuai kebutuhan sehingga mampu meningkatkan produktivitas itik petelur lokal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here