Dari puluhan domba garut jantan yang berlaga di kontes pada Jambore Peternakan Nasional 2017 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur pada 22-24 September 2017, segelintir domba garut jantan itu dijumpai dominan berbulu hitam.
Domba garut jantan berbulu hitam memang jauh dari kesan elok. Namun jangan salah, ia disukai sebagai domba garut tangkas karena, “Warna hitam identik dengan ciri kuat dan andal,” kata Asep, peternak domba dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Itu sejalan riset Denie Heriyadi dari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran yang tertuang dalam Jurnal Ilmu Ternak Volume 5 pada Desember 2005. Denie mengungkap domba garut jantan berbulu hitam mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi ketimbang warna lain seperti putih atau kombinasi hitam-putih.
Penelitian Denie di 7 kabupaten di Jawa Barat, yakni Kabupaten Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Bogor, dan Purwakarta dengan total 242 domba garut itu juga menguak kombinasi motif bulu paling dominan dengan persentase 86% adalah hitam-putih.
Berikutnya, 19,83% hitam dan 14,88% belang sapi. Belang sapi merupakan kombinasi hitam-putih dengan hitam besar di atas di atas putih. Setidaknya terdapat 24 varian motif bulu pada domba garut.
Tak hanya warna, riset itu juga mengungkapkan dominasi bentuk tanduk domba garut jantan yang dominan memiliki bentuk gayor (51,65%), ngabendo (17,36%), dan leang (16,53%). Tanduk gayor bentuknya mengarah ke bawah sampai melebihi lebar muka dan ujung tanduk sedikit melengkung ke luar. Tanduk ngabendo terlihat melingkar ke arah belakang satu putaran dan ujungnya tidak melebihi batas mulut.