Lama tidak dilirik, anthurium kini kembali menggeliat. Di berbagai pameran, aneka anthurium kembali ramai dipajang di banyak stan. Ia tetap menjadi ladang rupiah menggiurkan.
Hal serupa dijumpai di lapak tanaman hias di pinggir jalan. Pedagang memajang aneka ukuran anthurium mulai bibit seukuran koin hingga ukuran dewasa berdaun selebar piring besar.
Di dunia maya, grup komunitas anthurium pun ramai. Anggotanya getol memajang sejumlah foto koleksi. Selain menjadi kebanggaan karena memiliki jenis istimewa atau berpenampilan “wah”, tentu berharap ada yang menawar tanaman berdaun cantik itu.
Sampai kini jenis anthurium jenmanii masih favorit. Namun, tidak semua jenmanii menjadi incaran atau menjadi kebanggaan kolektor. Hanya jenis tertentu yang mereka incar.
Saat ini ada 3 jenis pilihan kolektor, yakni jenmanii cobra, mangkok, dan variegata. Jenmanii cobra, merupakan silangan beberapa jenis jenmanii. Ciri khas terletak pada daun membulat dan tebal. Urat daun kasar, dan sangat banyak dan kerap melengkung ke bawah. Kadang disebut cobra katalog untuk membedakannya dengan varietas silangan cobra dengan varietas lain.
Jenmanii cobra diperbanyak dengan pemisahan anakan untuk menjaga kemurnian darahnya. Namun demikian, keturunannya dengan sifat serupa cobra, tetap menjadi pilihan kolektor.
Tipe lainnya jenmanii mangkok. Nama itu disandang lantaran bentuk daunnya bulat dan berlekuk sehingga menyerupai mangkok. Susunan daun rapi dan ukuran tebal. Semakin berbentuk mangkok dengan urat garis kasar dan banyak, kian disukai. Apalagi, bila pucuknya berwarna gelap.
Pilihan terakhir ialah jenmanii variegata, yakni, warna daun belang-belang hijau putih atau kuning. Semakin banyak warna putih atau kuning dan tersebar merata dan stabil untuk semua daun, semakin tinggi harganya, mencapai belasan juta rupiah per pot.
Jadi, bila menemukan bibit dengan karakter seperti di atas, Anda telah menemukan calon jagoan. Kalau tertarik, Anda harus siap merogoh kocek lebih dalam. Selamat berburu (Ir Syah Angkasa).
Riwayat Penulis: Ir  Syah Angkasa adalah praktisi tanaman hias di Depok, Jawa Barat. Pengalamannya selama lebih dari 20 tahun berkecimpung di dunia tanaman hias membuat kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu sering dipercaya menjadi juri aneka kontes tanaman hias mulai dari sansevieria, adenium, hingga anthurium. Ayah 2 anak itu pernah mengasuh rubrik tanaman hias di majalah pertanian Trubus dan sejumlah karya bukunya sudah diterbitkan.