Setiap kali menanak nasi, Nurhayati menggunakan sedikit beras, takarannya sekitar 1,5 cangkir. “Kalau bisa, dalam sekali masak nasinya dapat habis dimakan,” ujar perempuan 35 tahun itu.
Harap mafhum, nasi yang tersisa dalam magic jar acapkali tak berumur panjang untuk disimpan. “Bila pagi hari dibuat, malam hari nasi itu sudah kekuningan dan mengeras,” kata ibu satu putra di Pamulang, Tangerang, Provinsi Banten.
Perubahan itu menunjukkan bila kualitas nasi menurun. Bahkan bila tetap disimpan dalam magic jar menurut pengalaman Nurhayati, sebagian nasi berubah lembek dan mengeluarkan bau tak sedap.
Hal itu terpicu oleh aktivitas mikroba. Namun, kondisi itu dapat teratasi dengan memakai jeruk nipis Citrus aurantifolia. Jeruk nipis ternyata dapat memperpanjang masa simpan nasi sampai 4,5 hari.
Riset Geugeut Istifany dan rekan dari Jurusan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang tertuang di Jurnal Sains dan Teknologi Kimia pada April 2010 memperlihatkan, jeruk nipis memiliki senyawa asam sitrat yang bersifat antimikroba. Sifat itu mampu menghambat pertumbuhan mikroba seperti bakteri serta cendawan. Dalam dunia industri, asam sitrat sintetis ditambahkan sebagai pengawet.
Penelitian Geugeut Istifany dengan jeruk nipis itu memakai 1 kg beras dengan 1,5 liter air yang dipanaskan selama 4 hari pada suhu 71,5°C dalam magic jar. Nasi matang setelah 30 menit diamati dan diukur ketahanannya, meliputi bau, warna, rasa, derajat keasaman (pH), kadar air, serta bakteri.
Kesimpulan riset: penambahan sebanyak 0,93% jeruk nipis saat memasak nasi, menghasilkan karakteristik nasi yang empuk dan pulen dengan aroma jeruk nipis serta rasa sedikit asam. Umur simpannya? Mencapai 4,5 hari.
