Siman di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, memiliki ritual setiap kali membuka warung makan.
Siman akan menggantungkan 2 kantong plastik air di dekat aneka masakan. Pria kelahiran Padangpanjang, Sumatera Barat 43 tahun itu hakul yakin, kantong plastik air tersebut mujarab menyingkirkan lalat.
Siman tidak sendiri. Banyak pemilik warung makan hingga rumah makan mengadopsi cara serupa untuk mengatasi lalat. Benarkah kantong plastik air efektif mengusir lalat?
Terdapat hampir 100.000 jenis lalat di dunia. Namun tidak semua lalat itu berbahaya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) melansir setidaknya terdapat 4 jenis lalat yang perlu diwaspadai seperti lalat rumah Musca domestica, lalat kandang Stomoxys celeitrans, lalat hijau Phenisia sp, dan lalat daging Sarcophaga sp. Lalat-lalat itu tidak hanya menganggu, tapi juga membawa kuman penyakit kolera dan disentri.
Sebuah riset memperlihatkan 100 gram kotoran ternak dapat mengandung 868 pupa lalat. Bahkan 1/6 kubik tinja manusia yang terpendam menjadi rumah bagi 4.042 lalat. Lantas seekor lalat betina yang bertelur 120 butir setiap 10 hari mampu menjadi nenek buyut bagi 5-juta lalat pada 5 bulan berikutnya.
Keyakinan kantong air dapat mengusir lalat lebih karena lalat dianggap takut melihat refleksi dirinya menjadi sosok lebih besar saat mendekati kantong air. Namun bagi ahli serangga bukan itu penyebabnya.
Kunci lalat menyingkir lebih karena efek refraksi atau pembiasan cahaya yang mengubah arah dan kecepatan cahaya. Lalat merupakan hewan fototropik yang menyukai sinar cahaya.
Efek refraksi itu berujung terjadinya ilusi optik di mata lalat. Ilusi serupa terjadi pada pemandangan fatamorgana di gurun. Dampak kondisi ilusi itu, lalat yang bermata majemuk menjadi bingung dan alih-alih memilih menghindar. Hal sama terjadi pula pada serangga lain bertipe mata majemuk seperti lebah dan capung.
Pembiasan cahaya dari kantong plastik air tersebut memang rahasia mengusir lalat. Sebab tanpa sinar cahaya, kantong plastik air itu tidak berfaedah. Itu dibuktikan Prof Mike Stringham, ahli serangga dari North Carolina State University di Amerika Serikat.
Stringham menguji pemakaian kantong plastik air untuk mengusir lalat di 2 farm ayam petelur, dengan kondisi minim cahaya selama 13 pekan. Hasilnya? Kantong plastik air itu malah menjadi lokasi favorit lalat untuk terbang berputar-putar.