Keiki Anggrek Phalaenopsis

0
27
anggrek phalaenopsis

Anggrek phalaenopsis berdaun keriput masih bisa menghasilkan anakan atau keiki. Caranya dengan menghambat pertumbuhan tangkai bunga yang baru keluar, kira-kira sepanjang 25 cm.

Cara menghambatnya dengan menutup rapat tangkai tersebut memakai kantong plastik. Seandainya tangkai bunga tidak terbentuk, segera berpindah dengan mengorbankan sehelai sehingga terlihat mata ketiaknya. Selama masih terdapat buku, pasti ada mata tunas. Selanjutnya mata ketiak diberi hormon.

Bila tangkai tersedia, setelah beberapa waktu penutupan dengan plastik, tangkai bunga akan menjadi keras dan berwarna gelap. Saat itu berikan segera hormon sitokinin atau hormon pemacu tumbuhan yang dijual di toko saprotan pertanian.

Alternatif lain hormon adalah memakai air kelapa muda yang manis. Air kelapa mengandung banyak hormon tumbuh seperti sitokinin dan auksin. Bila air kelapa dipakai, buatlah campuran air kelapa 400 ml dengan 600 ml air.

Larutan yang dibuat homogen dengan cara mengocok itu kemudian dioleskan atau disemprotkan sedikit pada buku atau tangkai bunga anggrek yang seludangnya telah dikupas. Perlakuan itu dilakukan setiap pagi, sampai terjadi pembengkakkan pada mata tunas. Supaya larutan tahan lama disimpan, sesudah dipakai taruhlah di lemari pendingin.

Bila helaian daun terbentuk, pacu pula pembentukkan akar anggrek dengan menyemprotkan vitamin B1 atau menambahkan pupuk daun dengan kandungan nitrogen tinggi. Vitamin B1 (tablet) dibagi empat bagian. Satu bagian dilarutkan dalam 1 liter air dan dipakai untuk menyemprotkan.

Penyemprotan dilakukan setiap 4-5 hari. Bila akar anggrek sudah terbentuk dengan panjang minimal 1 cm, pisahkan keiki tersebut ke dalam media tanam anggrek.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here