Pernah mendengar tanaman ashitaba? Ia memang bukan tanaman obat alias herbal asli Indonesia. Tanaman sekerabat seledri itu merupakan tanaman asli Jepang.
Di negeri Matahari Terbit, Angelica keizkei kondang sebagai seledri Jepang. Namun nama tanaman yang bermakna malaikat tersebut disebabkan semua bagian tanaman ashitaba seperti daun, batang, getah, dan akar, memiliki khasiat menyembuhkan beragam penyakit.
Getah ashitaba yang berwarna kekuningan mengandung xanthoangelol, xanthoangelols B dan D yang bersifat antibakteri, antitumor, dan antioksidan. Jadi pantas masyarakat Jepang yang rutin mengonsumsi ashitaba rata-rata berumur panjang hingga 80-90-an tahun.
Di Jepang ashitaba dipanen dengan memotong ujung batang yang terdapat daun. bekas potongan itu mengeluarkan getah kekuningan. Batang tersebut esoknya akan mengeluarkan getah kembali.
Sementara itu, pertumbuhan daun sangat cepat. Bila hari ini panen daun, keesokan harinya muncul tunas baru. Itulah sebabnya ashitaba populer dipanggil sebagai tomorrow’s leaf.
Apa khasiat dan manfaat ashitaba? Ternyata tanaman yang banyak di daerah pengunungan di tanahair itu, dapat memperbaiki fungsi hati dengan mempercepat regenerasi sel rusak.
Riset Sang Hoon Choi dan Kwan Ha Park dari Universitas Kunsan, Korea Selatan, melaporkan bahwa ekstrak ashitaba menurunkan kadar trigliserida darah dan meningkatkan kadar HDL (high density lipoprotein) alias kolesterol baik.
Penelitian lain oleh Nauki Ohkura dan rekan yang dipublikasi dalam International Union of Biochemistry and Molecular Biology, Inc. Volume 37, memperlihatkan peran ashitaba dalam menjaga daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Riset lain oleh Hiroshi Ogawa dan rekan yang termuat dalam Jurnal Clinical and Experimental Pharmacology and Physiology pada 2005 membuktikan ashitaba manjur mencegah stroke yang disebabkan hipertensi alias penyakit darah tinggi.